Mahasiswa UIN Raden Fatah Diduga Pelaku Kekerasan Disebut Penerima Beasiswa
Usut Dugaan Kekerasan di Diksar UKMK Litbang, Begini Cara Kerja TPF-Foto: Alhadi Farid/palpres.com-
BACA JUGA: Saat Peringatan G30S/PKI, Mahasiswa UIN Dipukuli hingga Pagi Hari
“Awalnya korban tidak berani berbicara, setelah kita melakukan pendekatan dari hati ke hati akhirnya menceritakan kronologi. Sehingga kita memanggil nama-nama yang disebut AR,” kata Dr Hamidah, Selasa, 4 Oktober 2022.
Lebih jauh Dr Hamidah menjelaskan, metode pengumpulan data yang dilakukan Tim Pencari Fakta UIN Raden Fatah dilakukan dengan menginterogasi satu persatu mahasiswa yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
“Mereka kita periksa satu persatu agar mau berbicara, kita mulai dari pukul 10.00 WIB hingga selepsa Magrib,” ucapnya.
Dari hasil pemeriksaan selama 8 jam, sambung Dr Hamidah, beberapa mahasiswa mengakui jika melakukan pemukulan.
BACA JUGA:Didampingi Kuasa Hukum, Arya Resmi Buat Laporan Polisi
Namun begitu, Tim Pencari Fakta akan terus menggali informasi lain terkait motif hingga terjadi kekerasan tersebut.
“Ini baru data mentah, nanti seluruh data ini akan kita serahkan kepada Ibu Rektor. Tapi yang jelas tidak ada anak-anak melakukan itu (kekerasan, Red) tanpa ada penyebabnya,” jelasnya.
Untuk itulah, pihaknya akan kembali memeriksa 10 mahasiswa ini, besok , 5 Oktober 2022.
Pemeriksaan dilakukan untuk menggali informasi terkait motif yang dilakukan mahasiswa sehingga terjadi kekerasan.
BACA JUGA:Dugaan Kekerasan UKMK Litbang, Rektor: Korban Panitia Diklatsar
“Besok kita lakukan pemeriksaan terkait dengan pihak pemukul, mereka punya data yang menyebabkan terjadinya pemulukan. Tidak mungkin melakukan tanpa penyebab,” kata Wakil Rektor 1 UIN Raden Fatah Palembang ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: