RDPS
Honda

Mahasiswa UIN Raden Fatah Diduga Pelaku Kekerasan Disebut Penerima Beasiswa

Mahasiswa UIN Raden Fatah Diduga Pelaku Kekerasan Disebut Penerima Beasiswa

Usut Dugaan Kekerasan di Diksar UKMK Litbang, Begini Cara Kerja TPF-Foto: Alhadi Farid/palpres.com-

PALEMBANG, PALPRES.COM  - Wakil Rektor 3 UIN Raden Fatah Palembang Dr. Hamidah, M. Ag., menyebut jika mahasiswa yang diduga pelaku kekerasan merupakan penerima beasiswa.

“Anak-anak kita itu pintar, mereka punya beasiswa,” kata Dr Hamidah, kepada palpres.com, Selasa, 4 Oktober 2022.

Oleh sebab itulah, dia mengaku sedih atas dugaan kasus kekerasan yang terjadi saat kegiatan Diklatsar UKM Litbang di Bumi Perkemahan (Buper), Gandus.

“Saya dilema juga, SDM bagus karena kasus seperti ini seperti sehingga keanggotaannya dari penerima beasiswa dicabut. Saya memikirkan masa depan mereka,” aku Dr Hamidah.

BACA JUGA:10 Mahasiswa UIN Raden Fatah Diperiksa 8 Jam

Saat ini, Tim Pencari Fakta UIN Raden Fatah akan terus menggali informasi terkait dengan penyebab hingga terjadi kekerasan ini.

“Kadang-kadang pengaruh teman-teman sehingga ada yang menerima beasiswa dia langsung dikeluarkan,” katanya.

Untuk itulah, pihaknya akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap 10 mahasiswa yang diduga terlibat dalam kasus kekerasan ini.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan, pihaknya akan memanggil mahasiswa lain yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

BACA JUGA: Mahasiswa UIN Alami Trauma Usai Penganiayaan di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus

“Ada kemungkinan keterlibatan mahasiswa lain, tapi di luar dari UKMK Litbang. Kita lihat saja nanti,” ucapnya.

Sementara itu, 10 mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang yang diduga terkait dengan dugaan kekerasan pada Diksar UKMK Litbang, hari ini, 4 Oktober 2022, diperiksa selama 8 jam.

Pemeriksaan dilakukan untuk mengumpulkan data atas dugaan kekerasan saat pelaksanaan Diklatsar UKMK Litbang di Bumi Perkemahan (Buper), Gandus.

Wakil Rektor 3 UIN Raden Fatah Palembang Dr. Hamidah, M. Ag., kepada palpres.com mengatakan, 10 nama mahasiswa tersebut diketahui setelah melakukan interogasi terhadap korban AR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: