Citraland
Honda

Puluhan Mahasiswa Se Indonesia Wisata Jelajah Musi Bersama Mang Dayat

 Puluhan Mahasiswa Se Indonesia Wisata Jelajah Musi Bersama Mang Dayat

Ilustrasi salah satu wisata di Kota Palembang-Dudy Oskandar-palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM - Puluhan Mahasiswa dan mahasiswi dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti program pertukaran mahasiswa  Modul Nusantara di Universitas Sriwijaya (Unsri), mengikuti “Wisata Jelajah Musi” dengan mengunjungi tempat wisata di Kota Palembang, salah satunya menyusuri Sungai Musi, Sabtu, 8 Oktober 2022.  

Sebagai penyelenggara “Wisata Jelajah Musi” adalah Konten creator Palembang,  Mang Dayat, sedangkan narasumber adalah sejarawan dari Unsri Dr Dedi Irwanto MA dan sejarawan Sumsel Kemas Ari Panji.

Para mahasiswa dan mahasiswi ini berangkat berwisata dengan menggunakan armada transportasi perahu ketek, yang dilengkapi dengan life jacket sebagai standar dari keselamatan.

Perjalanan ini menggunakan perahu ketek sebagai bentuk simbol masa lampau, yang penggunakan perahu tradisional mendayung di Sungai Musi dalam aktivitas sehari-hari.

BACA JUGA:Wakil Ketua DRPD Bangka Barat Belajar Sejarah AK Gani

Selain itu sebagai bentuk penyelamatan profesi taksi ketek yang terancam punah, dikarenakan mulai ditinggalkan masyarakat yang lebih memillih menggunakan transportasi darat.

Dengan adanya wisata sungai yang melibatkan taksi ketek, diharapkan bisa mempertahankan taksi ketek agar tidak mengikuti jejak pasar terapung yang sudah punah di Sungai Musi.

Perjalanan Jelajah Musi dimulai dari kedai makanan bingen Dapur Cinta yang berada di 13 Ulu.

Saat datang para mahasiswa dan mahasiswi ini langsung dihidangkan pempek sebagai pembuka pengenalan kuliner Kota Palembang, yang selanjutnya perjalanan pertama menuju Pulau Kemaro.

BACA JUGA:Jajaki Kolaborasi Sejarah Dan Budaya

Disini dipandu oleh sejarwan Sumsel Kemas Ari Panji yang menarasikan  sejarah Pulau Kemaro, mulai dari Pulau Kemaro dimasa Sriwijaya, Kesultanan Palembang Darussalam hingga di masa kemerdekaan.

 “Selain memiliki sejarah yang panjang sebagai objek wisata yang bernuansa etnis Tionghoa, Pulau Kemaro memiliki legenda kisah Cinta Tan Bun An dan Siti Fatimah yang menjadi kisah awal muasal Pulau Kemaro yang tujuannya untuk menarik wisatawan.

Yang pasti sejarah mencatat kalau Pulau Kemaro ini adalah benteng milik Kesultanan Palembang Darussalam,” kata Kemas Ari Panji.

Perjalanan kedua dilanjutkan menuju Kampung Arab Al Munawar, disini para mahasiswa dan mahasiswi ini mendapatkan penjelasan mengenai kemajemukan masyarakat Palembang dari berbagai etnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres .com