Honda

Segera Cek Obat Turun Panas Anak di Rumah, Hindari 2 Kandungan Zat Berbahaya ini

Segera Cek Obat Turun Panas Anak di Rumah, Hindari 2 Kandungan Zat Berbahaya ini

IDAI Larang penggunaan obat sirup turun panas pada anak-freepik-

JAKARTA,PALPRES.COM- Bagi orang tua yang selalu menyimpan obat turun panas untuk anak seperti obat sirup paracetamol patut waspada. 

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan kepada Kementerian Kesehatan agar menghindari penggunaan obat sirup turun panas paracetamol pada anak. 

Hal ini dilakukan sebagai Langkah antisipasi menyusul meningkatnya penyakit gagal ginjal yang dialami anak-anak di Indonesia yang kini menjadi perhatian. 

IDAI menyarankan kepada orang tua yang memiliki anak yang sedang demam untuk tidak memberikan obat sirup paracetamol sebagai kewaspadaan terhadap penyakit gagal ginjal. 

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, ada kandungan dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat Paracetamol yang memicu gagal ginjal pada anak sehingga perlu diwaspadai pengunaannya. 

BACA JUGA: Jual Obat Keras Tanpa Izin Dituntut Pidana Denda Rp100.000.000

Diduga produk yang mengandung kedua zat itu merupakan produk dari Afrika dikarenakan sebelumnya banyak anak di Afrika yang mengalami gagal ginjal seteleh menggunakan sirup obat paracetamol untuk meredakan demam pada anak. 

"Dugaan dari Gambia, Afrika, ada kandungan dietilen glikol dan etilen glikol pada sirup obat. Untuk kewaspadaan dini, kita hindari dulu obat sirup sambil di awasi ada tidaknya obat itu di Indonesia,” kata Piprim Basarah Yanuarso. 

Piprim menjelaskan, dengan banyaknya produk obat turun panas yang beredar di pasaran, pihaknya merasa perlu untuk mengantisipasi penggunaannya pada anak dengan melarang penggunaan obat sirup paracetamol. 

"Yang dihadapi sekarang adalah obat sirup paracetamol atau obat pilek batuk lainnya yang ada campuran dietilen glikol dan etilen glikol,"sambung Piprim.

BACA JUGA:Belasan Ribu Kosmetik dan Obat Ilegal Dimusnahkan

Anjuran tersebut merupakan bentuk kewaspadaan dini yang bisa diterapkan orang tua berdasarkan pemnbelajaran dari kasus gagal ginjal akut di Gambia.

Piprim juga menyarankan orang tua kembali pada metode pengobatan konservatif untuk menurunkan demam pada anak, yakni dengan istirahat yang cukup dan menggunakan antibiotik.

IDAI telah menghimpun total 192 kasus gagal ginjal akut dari total 20 provinsi di Indonesia sejak Januari hingga saat ini. Komposisi pasien sebagian besar balita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: