Honda

DKUKM Lubuklinggau Pantau Usaha Kecil Terdampak Covid 19

DKUKM Lubuklinggau Pantau Usaha Kecil Terdampak Covid 19

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Lubuklingau sedang melakukan pendataan ulang jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pasca Covid-19. -Fran Kurniawan-Palpres.com

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah (DKUKM) Kota LUBUKLINGGAU, Wiwin Eka Saputra melalui Sekretaris, Dedi Aprian mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan pendataan ulang jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pasca Covid-19. 

Berdasarkan data sementara dimiliki pihaknya, saat ini jumlah Usaha UMKM di Kota Lubuklinggau sebanyak 5.303 unit.

Dimana untuk Kecamatan Lubuklinggau Barat I sebanyak 845 unit, Lubuklinggau Barat II sebanyak 838 unit, Lubuklinggau Selatan I sebanyak 707, Lubuklinggau Selatan II sebanyak 773, Lubuklinggau Timur I sebanyak 486, Lubuklinggau Timur II sebanyak 675, Lubuklinggau Utara I sebanyak 497 dan Lubuklinggau Utara II sebanyak 482 unit.

"Kami sedang melakukan sosialisasi dan pendataan tentang UMKM yang ada di Kota Lubuklinggau. Salah satu tujuannya untuk mengetahui jumlah UMKM sebelum dan sesudah Covid-19," ujar Dedi usai kegiatan sosialisasi pendataan usaha mikro tingkat Kota Lubuklinggau tahun 2022 di Gedung Cinema Hall Kantor Wali Kota Lubuklinggau, Senin 31 Oktober 2022.

BACA JUGA:PIM Dukung UMKM Lewat Palembang Fashion and Food Festival 2022

Sementara itu, Asisten ll Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Kota Lubuklinggau, H Nobel Nawawi didampingi Kepala Bappedalitbang, H Emra Endi Kesuma saat membuka acara tersebut mengungkapkan, sejak tahun 2020, bangsa ini dilanda pandemi Civid-19. 

Hal itu tentu saja sangat berdampak pada ekonomi. Banyak hal yang tidak dapat dilakukan.

"Mudah-mudahan dengan berakhirnya Covid-19,  percepatan pembangunan dapat tercapai guna mengejar ketertinggalan, utamanya pembangunan manusia atau perencanaan pembangunan pada visi dan misi yang menyangkut SDM yang berakhlak," harapnya.

Menurutnya daya saing ekonomi, yang menjadi target adalah mengejar daya saing ekonomi, daya saing teknologi serta persaingan disektor perdagangan. 

Ini merupakan tantangan untuk mendorong para UMKM memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan usahanya.

Tidak hanya masalah permodalan sambungnya, UMKM dan koperasi, perbandingan koperasi dan perbankan dimana perbankan bunga pinjaman sampai angka 6 persen sedangkan koperasi hanya 2 persen. 

"Ada juga persoalan pemasaran, yang harus dibangun adalah prinsip kolaborasi guna menyelesaikan permasalahan para UMKM. Kisah-kisa inspirasi juga dapat membantu semangat UMKM," tukasnya.

BACA JUGA:Pentingnya Para Pelaku UMKM di Ogan Ilir Miliki NIB dan SNI

Dikatakan Nobel Nawawi, Kota Lubuklinggau memiliki banyak produk unggulan. Hanya saja banyak orang yang belum tahu apa yang menjadi produk unggulan tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com