Citraland
Honda

Siasati Harga Karet Terus Merosot, Petani Asal Muba Lakukan Hal ini

Siasati Harga Karet Terus Merosot, Petani Asal Muba Lakukan Hal ini

Suranyo tampak cekatan membuat sendal yang didominasi dari hasil karet kebun warga desa sialang agung.-Kominfo Muba For Palpres.com-

MUBA,PALPRES.COM- Inovasi dilakukan para petani Desa Sialang, Kecamatan Plakat Tinggi, Musi Banyuasin (Muba) dalam mensiasati harga karet yang terus merosot beberapa pekan terakhir hingga mencapai Rp 5-7 Ribu per kilogramnya.

BACA JUGA:Undangan Pernikahan 1 Pria 2 Wanita Asal Musi Banyuasin Viral di Medsos, Warganet: The Real Sikok Bagi Duo

Dengan mendapat arahan dari Pemkab Muba melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian, para petani tersebut diberikan pelatihan belum lama ini dan alhasil, mereka sudah bisa menghasilkan cuan ketika harga karet turun dengan membuat sandal.

BACA JUGA:Agar Harga Karet Tinggi, Pemkab Muba Terus Cari Solusi

"Cukup setengah jam untuk membuat sepasang sandal. Terima kasih, ada jalan keluar untuk kami petani," ungkap Sunarno warga Desa Sialang Agung Plakat Tinggi.

Ia bersama petani lain di desanya sudah mendapatkan pelatihan hilirisasi karet yang difasilitasi Pemkab Muba. 

Pelatihan seperti itu, kata Sunarno, sudah  lama diimpikan petani karet.

BACA JUGA:Perbaiki Harga dan Kualitas, Petani Karet Disarankan Manfaatkan UPPB

"Alhamdulillah sekarang usai menyadap karet di kebun, pulang ke rumah masih bisa cari rejeki dengan membuat sandal jepit dan aksesoris lain. Pelatihan begini mantap. Hasilnya langsung bisa dijual ke pasar," terangnya. 

Proses pembuatan sandal dan aksesoris lain yang dilakukan petani Plakat Tinggi dibantu alat produksi berupa  alat press dan molding yang sudah difasilitasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Muba. 

BACA JUGA:Harga Karet dan Sawit Masih Tidak Menentu

"Prosesnya, olahan karet setengah jadi  dicampur dengan beberapa jenis cairan kimia. Hasilnya tak kalah dengan sandal jepit yang dijual dipasaran. Dari pelatihan banyak yang kami dapat. Bisa buat sandal jepit, karet gelang, sarung tangan, dan aksesoris gantungan kunci," bebernya.

Sementara, PJ Bupati Muba, Drs Apriyadi menyampaikan, lewat terobosan di pasar hilir bagi petani karet ini bisa dilakukan menjadi gerakan massal.

BACA JUGA:Gandeng Kodim 0401 Muba, Pemkab Perbaiki Jalan 26 Kilometer Melalui Karya Bakti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres .com