RDPS
Honda

Desa Terisolir dan Minim Pembangunan Jadi Sasaran Tembak Program TMMD (bagian 1)

Desa Terisolir dan Minim Pembangunan Jadi Sasaran Tembak Program TMMD (bagian 1)

Personel TMMD ke 115, Kodim 0405/Lahat bersama masyarakat Desa Pagarbatu, Kecamatan Pulau Pinang, meninjau lokasi rencana pembangunan infrastruktur plat duiker.-Bernat Albar-Palpres.com

LAHAT, PALPRES.COM- Program TMMD ke 115, Kodim 0405/Lahat kali ini memilih Desa Pagarbatu, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat, dengan memiliki jarak tempuh dari Ibu kota Lahat sejauh lebih kurang 20 kilometer (KM).

Apabila menggunakan kendaraan roda empat ditempuh 19 menit, sedangkan dengan motor cukup 18 menit, dan memang daerah terisolir, karena hanya memiliki satu-satunya akses jembatan gantung sepanjang 360 meter. Berikut hasil penelusuran Wartawan Palpres.com.

Desa Pagarbatu, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat merupakan suatu kawasan yang jauh dari akses jalan raya, betapa tidak, untuk menuju Desa Religius ini, harus menyeberangi jembatan gantung terpanjang di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencapai 360 meter.

Kendati demikian, desa ini terbilang cukup terisolir dan minim pembangunan, termasuk masih banyaknya penduduk desa beraktifitas di sepanjang aliran Sungai Lematang.

BACA JUGA:Tinjau Sarana MCK, Danrem 044/Gapo Bangga Gunakan Bioluks Septic Tank pada TMMD ke 115

Nah, dari wawasan tersebutlah, program Tentara Nasional Indonesia (TNI) Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 115, Komando Distrik Militer (Kodim) 0405/Lahat menjadi sasaran untuk memberikan kontribusi pembangunan infrastruktur.

Desa ini juga, sama sekali tidak memiliki akses memadai seperti fasilitas umum (Fasum) mandi, cuci dan kakus (MCK), pembukaan jalan termasuk jembatan penyeberangan, menghubungkan langsung ke kawasan dimaksud.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD, Letkol Inf Toni Oki Priyono SIP didampingi Pasiter, Kapten Inf Bambang Nur Ragil mengemukakan, Pagarbatu ini menjadi pilihan prioritas, dikarenakan masih minimnya arah pembangunan, maupun terdapat rumah tidak layak huni (RTLH).

"Terisolir dari keramaian, mata pencaharian penduduknya mayoritas berkebun dan bertani, akan tetapi, sarana akses jalan tidak mendukung, untuk membawa hasil panen untuk dijual ke pasar," terangnya.

Dirinya menambahkan, ada beberapa item pembangunan fisik yang menjadi sasaran tembak, antara lain, pembukaan akses jalan sepanjang 2,6 kilometer (KM), rehab masjid, bedah RTLH, pembangunan sarana pemandian umum, poskamling dan plat duiker.

BACA JUGA:Praka Bambang Edukasi Anak-anak Tak Perlu Lagi ke Sungai Lematang

"Hal ini telah melalui survei langsung turun ke lapangan, dimana, item-item yang disebutkan di atas menjadi prioritas utama pada TMMD ke 115, Kodim 0405/Lahat," ucap Toni Oki Priyono.

Terutama sekali, sambung Toni Oki Priyono, akses jalan yang memang sangat dibutuhkan masyarakat desa, yang sebelumnya hanya jalan setapak dengan kondisi alam hutan belukar.

"Untuk menjelajahi areal tersebut, mesti menggunakan kendaraan roda dua khusus atau telah dimodifikasi, dikarenakan keadaan apabila hujan akan becek serta menyulitkan warga," urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com