HIV, Herpes, Lepra dan 141 Penyakit Lainnya Ditanggung BPJS Kesehatan
Ilustrasi-BPJS Kesehatan-
PALEMBANG,PALPRES.COM – Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional terdapat 144 penyakit yang ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Merujuk pada aturan tersebut, BPJS Kesehatan menjadi Badan Hukum yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden untuk memberikan jaminan Kesehatan pada seluruh masyarakat Indonesia.
BPJS Kesehatan adalah program pemerintah yang ditujukan untuk memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia.
Dengan menjadi peserta BPJS, masyarakat bisa melakukan berbagai macam pengobatan mulai dari rawat jalan, rawat inap, dan sebagainya tanpa perlu mengeluarkan biaya sepeserpun.
BACA JUGA:Pengobatan Anak Speech Delay dengan BPJS Kesehatan, Begini Prosedur yang Harus Ditempuh
Adapun pemilik kartu BPJS Kesehatan diwajibkan untuk membayar iuran setiap bulannya sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Meski telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, tidak semua penyakit yang diderita pasien bisa tercover oleh BPJS Kesehatan. Maka penting bagi kita untuk mengetahui penyakit apa saja yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Berikut 144 penyakit yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan berdasarkan Permenkes Nomor 28 Tahun 2014.
Kejang Demam, Tetanus, HIV AIDS tanpa komplikasi, Tension headache, Migren, Bell's Palsy, Vertigo (Benign paroxysmal positional Vertigo), Gangguan somatoform, Insomnia, Benda asing di konjungtiva, Konjungtivitis, Perdarahan subkonjungtiva, Mata kering, Blefaritis.
BACA JUGA:Akreditasi Syarat Kerja Sama dengan BPJS
Hordeolum, Trikiasis, Episkleritis, Hipermetropia ringan, Miopia ringan, Astigmatism ringan, Presbiopia, Buta senja, Otitis eksterna, Otitis Media Akut, Serumen prop, Mabuk perjalanan, Furunkel pada hidung, Rhinitis akut, Rhinitis vasomotor, Rhinitis vasomotor, Benda asing, Epistaksis, Influenza, Pertusis, Faringitis.
Tonsillitis, Laringitis, Asma bronchiale, Bronchitis akut, Pneumonia, bronkopneumonia, Tuberkulosis paru tanpa komplikasi, Hipertensi esensial, Kandidiasis mulut, Ulkus mulut (aptosa, herpes), Parotitis, Infeksi pada umbilicus, Gastritis, Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis), Refluks gastroesofagus, Demam tifoid, Intoleransi makanan, Alergi makanan.
Keracunan makanan, Penyakit cacing tambang, Strongyloidiasis, Askariasis, Skistosomiasis, Taeniasis, Hepatitis A, Disentri basiler, disentri amuba, Hemoroid grade ½, Infeksi saluran kemih, Gonore, Pielonefritis tanpa komplikasi, Fimosis, Parafimosis, Sindroma duh (discharge) genital (Gonore dan non gonore), Infeksi saluran kemih bagian bawah, Vulvitis.
Vaginitis, Vaginosis bakterialis, Salpingitis, Kehamilan normal, Aborsi spontan komplit, Anemia defisiensi besi pada kehamilan, Ruptur perineum tingkat ½, Abses folikel rambut/kel sebasea, Mastitis, Cracked nipple, Inverted nipple, DM tipe 1, DM tipe 2, Hipoglikemi ringan, Malnutrisi energi protein, Defisiensi vitamin, Defisiensi mineral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: