Forum CSR-PKBL Partisipasi dalam Isu Penanganan Kasus Stunting

Wabup Lahat, H Haryanto SE MM MBA didampingi Forkompimda, dan para perusahaan tergabung dalam Forum CSR-PKB, saat foto bersama, Selasa, 29 November 2022.-BERNAT/PALPRES -palpres.com
BACA JUGA:Gerak Cepat, Pemkab PALI Bentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting
Sementara itu, Ketua Sekretariat Forum CSR-PKBL sekaligus Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lahat, Feryansyah Eka Putra ST MM menuturkan, untuk realisasi program Coorporate Social Responsibility (CSR) PKBL pada 2019 sebesar Rp 16.820.083.371, lalu untuk 2020 yang dialihkan kontribusinya pada penanganan Covid-19 berjumlah Rp 16.992.830.207.
"Di tahun 2021 tetap dialokasikan pada Covid-19 mencapai Rp 24.751.732.949, dan di 2022 telah masuk triwulan ketiga dana CSR-PKBL yang ada Rp 33.382.643.255.
Sedangkan untuk program PPM sudah dilakukan segala sektor diantaranya, kesehatan, pendidikan dan pembinaan UMKM," harap Feryansyah.
Terpisah, Ketua Badan Pelaksana Forum CSR-PKBL sekaligus menjabat Vice President Sustainability PT Bukit Asam (PTBA), Hartono ST mengemukakan, tentunya rapat koordinasi (rakor) kali ini dapat menghasilkan program yang konkrit, riil dan nyata, dimana bisa diimplementasikan di Kabupaten Lahat.
BACA JUGA:Kualitas Air Bisa Pengaruhi Capaian Stunting
"Kinerja dari Sekretariat Forum CSR-PKBL yang aktif melakukan pembinaan terhadap perusahaan yang beroperasi," ucapnya.
CSR-PKBL ini, sambung dia, juga diatur melalui Peraturan Bupati (Perbup), yang mana merupakan langkah awal sangat baik kedepannya untuk mengelola program ini secara terstruktur.
"Nantinya lebih ditekankan kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat, bagaimana perusahaan dunia industri beroperasi di Bumi Seganti Setungguan ini, sudah sewajarnya untuk menganggarkan CSR-PKBL di perusahaan masing-masing," tegas Hartono.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: