Menapaki Sejarah Pasar Cinde Dulu dan Sekarang
Pasar Cinde dari Masa ke Masa. Paling kiri Pasar Cinde saat masih sebagai Pasar Lingkis, Pasar Cinde sebelum dirobohkan dan Pasar Cinde sebelum diamuk Si Jago Merah pada akhir November 2022.-Net-
PALEMBANG, PALPRES.COM – Sebagai salah satu pasar dari sekian pasar yang ada di Kota PALEMBANG, Pasar Cinde tidak akan pernah dilepaskan dari sejarah panjang kota ini.
Sempat digadang-gadang menjadi pasar modern di Kota Palembang, lalu bagaimana nasibnya kini.
Berikut penelusuran yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Pasar Cinde sendiri berlokasi di jalan Sudirman, setelah dilakukan direvitalisasi pada tahun 2018 kondisi pasar masih terkesan kumuh.
BACA JUGA:60 Kios Pasar Cinde Palembang Terbakar, Kapolrestabes: Korsleting Kabel di Luar Kios
Berdasarkan sejarah, tercatat pasar ini dibangun tahun 1958.
Mulanya pasar ini bernama Pasar Lingkis.
Dikarenakan pada awal pendiriannya banyak sekali pedagang dari daerah Lingkis Ogan Komering Ilir (OKI) yang berjulan disini, sebelum akhirnya dilakukan pembangunan secara permanen.
Dilihat dari arsitekturnya, bangunan pasar Cinde ini mirip dengan Pasar Johar yang berada di Semarang.
BACA JUGA:Wawako Palembang Janji Pedagang Pasar Cinde Bakal Direlokasi
Pasar Johar tersebut merupakan Hasil dari penjajahan kolonial Belanda tahun 1930-an.
Pada bangunan ini terletak ciri khas berupa tiang cendawan yang menopang menjulang bangunan.
Pada zaman dahulu, tidak jauh dari pasar terdapat banyak makam para tokoh Kesultanan Palembang Darussalam.
Namun makam-makam tersebut sudah dipindahkan ke tempat pemakaman baru, yang meliputi Kandang Kawat Dukuh, Kamboja dan Puncak Sekuning serta lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: