Honda

Peneliti Muda Lanskap Suarakan Pesan Perubahan Iklim dan Penghidupan Masyarakat

Peneliti Muda Lanskap Suarakan Pesan Perubahan Iklim dan Penghidupan Masyarakat

Diskusi Lanskap (DILAN) --

PALEMBANG,PALPRES.COM- Perubahan iklim adalah isu nasional, bahkan global. 

Aksi nyata pengendalian perubahan iklim pun tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, namun peran tersebut perlu diemban oleh setiap orang, termasuk generasi muda

Semangat ini yang kemudian dibawa dalam kegiatan “DILAN (Diskusi Lanskap): Suara Anak Muda untuk Perubahan Iklim dan Penghidupan Masyarakat Gambut”, Selasa, 29 November 2022, di Hotel Airish Palembang.

DILAN atau diskusi lanskap merupakan arena bagi para Peneliti Muda Lanskap atau #gardalanskap Sumatera Selatan untuk menyuarakan temuan penelitian mereka yang terkait erat dengan isu perubahan iklim dalam aspek pengelolaan lahan, ketahanan pangan dan air, serta peran perempuan di 12 desa yang berada di area Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Saleh-Sugihan Kabupaten Banyuasin dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Lalan Mendis Kabupaten Musi Banyuasin.

BACA JUGA:ICRAF Panggil Lulusan Muda Perguruan Tinggi Jadi Peneliti Lanskap

Temuan-temuan tersebut mereka sampaikan dalam bentuk diskusi, pameran foto, pemutaran video, dan pementasan drama tentang kisah masyarakat di area KPH maupun KHG.

Kegiatan dibuka oleh Hari Wibawa, SP, MM, Kepala Bidang Pengendalian, Evaluasi, dan Perencanaan Strategi BAPPEDA Sumsel, yang menyampaikan pentingnya sinergitas antara pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan hingga pemerintah desa dalam membangun kemajuan perekonomian masyarakat desa. 

“Sinergitas ini sudah dibangun sejak tahun 2017, berkolaborasi dengan mitra pembangunan Sumsel, baik dalam bidang pemerintahan maupun non-pemerintahan. Kami mengapresiasi langkah kongkrit ICRAF yang menggelar diskusi lanskap ini, dengan melibatkan berbagai pihak, khususnya generasi muda,” tambah Hari Wibawa.

Di forum DILAN ini hadir perwakilan desa, perwakilan dari pemangku kepentingan pemerintah, dan tim ahli yang akan berdiskusi dan memberikan tanggapan atas paparan para peneliti muda. Tak ketinggalan para mahasiwa dan stakeholder lainnya dari mitra pembangunan maupun kalangan swasta, yang turut berdiskusi terkait hasil temuan para Peneliti Muda Lanskap (PML).

BACA JUGA:Hulu-Hilir dalam Bingkai Lanskap Budaya Batanghari Sembilan

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Program Inkubator Peneliti Muda Lanskap (IPML) yang diinisiasi oleh ICRAF Indonesia melalui proyek Land4Lives yang didukung oleh Global Affairs Canada (GAC).

Melalui IPML, ICRAF mengajak para lulusan muda dari universitas-universitas di Sumatera Selatan untuk mengenal bentang lahan yang ada di Sumatera Selatan, mengidentifikasi permasalahan yang ada, dan bersama-sama memikirkan solusinya. 

“Melalui kegiatan ini, diharapkan akan lebih banyak lagi generasi muda yang memperhatikan isu perubahan iklim dan pengelolaan lahan dan menyampaikan suaranya. Kami juga berharap kawan-kawan PML ini nantinya dapat menjadi garda landskap terdepan, bisa bersuara semakin lantang tentang isu perubahan iklim, dan mengajak anak-anak muda lainnya untuk menggaungkan isu ini di seantero negeri. Karena ujung tombak pertumbuhan negeri ini terletak di tangan generasi muda”, ujar David Susanto, Koordinator Provinsi Land4Lives wilayah Sumatera Selatan.

Nur Arifah, salah satu Peneliti Muda Lanskap yang menjadi narasumber pada acara DILAN hari ini mengatakan bahwa adanya perubahan iklim sangat berpengaruh pada ketahanan pangan. Hal ini dikarenakan perubahan iklim akan mempengaruhi keadaan cuaca menjadi tidak menentu yang dapat mempengaruhi turunnya produksi pertanian maupun perkebunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: