Kisah Penyintas Tragedi Bus Maut FH Unsri 1994, Selamat Karena Tukaran Tempat Duduk
Ilustrasi-Net-
Tom dan rekan-rekannya pun senang bisa pulang cepat.
Dengan hati riang, melangkahlah mereka ke pangkalan bus mahasiswa Unsri Indralaya.
“Tak ada firasat apapun saat itu. Semuanya senang bisa pulang cepat ke Palembang. Tak tahu mata kuliah kosong atau apa, tapi kami saat itu sepakat pulang,” ujar Tom.
Ia ingat betul saat itu hari masih pagi.
Mungkin sekitar jam sembilan atau sepuluh.
Satu unit bus sudah siap mengantar mereka ke kampus Bukit Besar.
Posisi matahari ketika itu menyorot langsung kursi bus bagian sebelah kanan.
Sejumlah mahasiswa perempuan yang enggan terkena sinar matahari, lalu meminta bertukar tempat kepada rekannya yang laki-laki.
Di momen inilah Tuhan punya rencana untuk Tom.
Ia dan rekannya sepakat pindah tempat duduk ke sisi kanan. Tindakan yang kemudian menyelamatkan ia dan rekannya dari maut.
“Kami pun sepakat bertukar tempat duduk. Tadinya saya dan kawan duduk di kursi baris kiri. Kami lantas pindah ke baris kanan,” ujar Tom.
Saat melaju meninggalkan Kota Indralaya, bus sudah tancap gas.
Sopir bus mengemudi dengan ugal-ugalan.
Saat melalui jembatan dekat tikungan Stasiun KA Simpang Km 32, laju bus seperti melayang saking kencangnya.
Bus mendadak oleng saat berbelok di tikungan dengan kecepatan tinggi, lalu terbalik ke kiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com