Kisah Penyintas Tragedi Bus Maut FH Unsri 1994, Selamat Karena Tukaran Tempat Duduk
Ilustrasi-Net-
Bus sempat terseret beberapa meter di pinggir jalan berbatu dekat Stasiun KA Simpang.
“Sejak bus ngebut, tangan saya tak pernah lepas dari besi di sisi bus kota. Jadi saat bus terbalik, saya tetap berpegangan erat di besi itu,” ujar Tom.
Saat bus berhenti, suasana hening mencekam.
Tom merasa seperti sudah berada di alam lain.
Dalam kondisi setengah sadar, ia mendengar suara tangisan pelan.
Lambat laun, suara tangisan itu kian keras.
Saat itulah kesadarannya kembali.
Tom tidak tahu apa yang sudah terjadi.
Di benaknya hanya satu, keluar dari bus.
Tom berusaha menggapai kaca mobil bagian kanan, yang posisinya sudah berada di atas kepalanya.
Ia hendak memecahkannya.
Tapi karena tak sampai, ia menginjak bahu kanan kawan di sebelahnya, yang saat itu tidak sadarkan diri.
Tindakannya baru terhenti saat temannya ini berteriak kesakitan.
Saat rasa paniknya berangsur hilang, dia baru sadar kalau ia terjebak dalam bus yang terbalik.
Bagian dalam bus sudah berantakan dan penuh bercak darah. Sementara kaca depan bus hancur berantakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com