Kisah Penyintas Tragedi Bus Maut FH Unsri 1994, Selamat Karena Tukaran Tempat Duduk
Ilustrasi-Net-
Bahkan ada kawannya yang terpental ke luar bus dari kaca depan.
Temannya ini duduk di bangku tambahan di sisi belakang.
“Saat hendak keluar bus, salah satu almarhumah memanggil saya dan minta tolong. Posisinya terjepit kursi bus dengan badan mandi darah. Saya berusaha menariknya, tapi tidak bisa,” ucap Tom.
Ia kemudian mengatakan kepada temannya ini untuk bertahan, ia akan mencari bantuan.
Lalu, Tom mengalihkan perhatian kepada mahasiswi lain yang kepalanya berdarah, kemudian membawanya keluar bus.
Lalu bersama sejumlah kawan yang selamat, Tom mengaku mencegat mobil pribadi yang melintas di lokasi.
Selanjutnya oleh sang pengemudi yang murah hati, Tom bersama tiga kawannya yang semuanya terluka dibawa ke Palembang menuju RS RK Charitas.
Bebarapa saat kemudian, datang bus lain membawa rekan-rekan mahasiswa yang selamat.
“Di rumah sakit saya baru tahu, dalam peristiwa itu banyak kawan-kawan yang meninggal. Saya sangat terpukul, dan sempat menangis di rumah sakit. Saya trauma sampai sekarang,” ucapnya sedih.
Peristiwa horor tersebut telah menghantui hidupnya.
Tom mengaku takut naik bus kota. Bahkan ia tidak berani menyetir mobil. “Saya trauma,” katanya lirih. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com