Honda

Serahkan Diri, Pelaku Akui Tusuk Pedagang Nasi Karena Sakit Hati

Serahkan Diri, Pelaku Akui Tusuk Pedagang Nasi Karena Sakit Hati

Agus Bolot menyerahkan diri dengan mendatangi Mapolsek Ilir Barat (IB) I Palembang, dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus pembunuhan.-Kurniawan-Palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM- Beberapa hari usai kejadian, pelaku pembunuhan terhadap pedang nasi Mulkan (40) di Jalan AKBP AM Amin, Kelurahan 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Jumat 16 Desember lalu, menyerahkan diri.

Pelakunya Agus Bolot menyerahkan diri dengan mendatangi Mapolsek Ilir Barat (IB) I Palembang, dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus pembunuhan tersebut.

Kapolsek IB I, Kompol Rian Suhendi SIK mengatakan, pelaku menyerahkan diri setelah beberapa hari menjadi DPO Polsek IB I Palembang. “Setelah menjadi DPO beberapa hari, pelaku dengan sendirinya menyerahkan diri,” ujarnya, Senin 19 Desember.

Dirinya menjelaskan, bahwa motif pembunuhan yang dilakukannya didasarkan oleh dendam terhadap korban. 

BACA JUGA:Usai Cekcok, Pedagang Nasi DI Palembang Tewas 4 Luka Tusuk

“Motifnya dendam dan saat ini pelaku sedang dalam pemeriksaan anggota kota,” katanya.

Usai kejadian lanjut dia mengatakan, bahwa pelaku sempat bersembunyi di daerah Tanjung Barangan, sebelum akhirnya menyerahkan diri dengan suka rela ke Mapolsek IB I Palembang.

Sementara itu, pelaku Agus mengaku motif ia nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati.  

“Motif saya membunuh (pedagang nasi,red) karena saya sakit hati pernah diperlakukan dengan kasar oleh istri korban beberapa bulan yang lalu,” jelasnya.

BACA JUGA:Tukang Ojek Tewas Ditusuk Sesama Tukang Ojek

Dikatakan Agus, pada saat itu ia memesan es kepada istri korban. “Pesanan saya tak kunjung datang, karena pesanan tidak diantarkan saya kemudian meminta uang saya dikembalikan," bebernya. 

Pada saat Agus meminta uangnya dikembalikan, istri korban malah marah-marah dan mengembalikan uang dengan cara dilempar. 

“Saya sakit hati dan selalu kepikiran karena hal itu," jelasnya. 

Emosi Agus tak terkendali saat ia dipecat oleh bos di tempatnya bekerja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com