Interkoneksi Sumatera-Bangka Jadi Keandalan Sistem Kelistrikan di Babel
KUNJUNGAN - Komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat kunker di Kantor PLN UIP Sumatera Bagian Selatan.--
"Pembangunan Interkoneksi ini dimulai pada Tahun 2019 dengan proses perencanaan, kemudian sosialisasi, perizinan-perizinan, pengadaan lahan beserta ruang bebas, dilanjut dengan kontruksi dan pengoperasian. Interkoneksi ini meliputi pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Gardu Induk Tanjung Api-api / Landing Point Tanjung Carat sepanjang 17 Kilometer, Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) sisi Sumatera Selatan sepanjang 3,9 Kilometer, Saluran Kabel Bawah Laut Sumatera - Bangka Sepanjang 36 Kilometer dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Landing Point Muntok / Gardu Induk Muntok sepanjang 9 Kilometer. Bentangan kabel laut 36 Kilometer ini adalah yang terpanjang di Indonesia," sambungnya.
BACA JUGA:Gegara Bangun Tugu Perbatasan Oleh Pemprov Jambi di Wilayah Muratara, Masalah Tapal Batas Muncul
Lanjut Dahlan, menyampaikan bahwa Pembangunan proyek ini bermanfaat untuk Meningkatkan kecukupan pasokan dan keandalan kelistrikan sistem Bangka.
Dimana Pulau Bangka merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan listrik tertinggi di Indonesia, yaitu 9,54% pada tahun 2021.
"Beban Puncak 190,2 Mega Watt dan daya Mampu 191,5 Mega Watt. Pembangunan ini juga mampu menurunkan Biaya Pokok Produksi Listrik Bangka dan pengurangan pemakaian BBM. Dengan beroperasinya sistem Interkoneksi ini dapat memberikan penghematan sebesar Rp 795/kWh setara dengan 1,03 Triliun Rupiah per tahun," sebut Dahlan.
Pembangunan ini juga Berkontribusi dalam mewujudkan target Net Zero Emission.
"Dengan beroperasinya sistem Interkoneksi ini, dapat mengurangi ketergantungan penggunaan bahan bakar Fosil diantaranya untuk PLTD sebesar 83 MW dan PLTG sebesar 50 MW. Pembangkit tersebut akan dinonaktfikan dan hanya digunakan sebagai backup." terang Dahlan.
Saat ini sistem Interkoneksi Bangka tersebut telah beroperasi dimana pengoperasian sirkit 1 pada tanggal 26 Maret 2022, dan pengoperasian sirkit 3 pada tanggal 10 Desember 2022. Dengan adanya interkoneksi ini, cadangan daya di Bangka meningkat menjadi 281 MW. Hal Ini tentu menjadikan sistem Kelistrikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi semakin Andal dan mampu untuk menyediakan energi listrik stabil dalam memenuhi kebutuhan listrik di seluruh sektor perindustrian dan rumah tangga yang ada di Bangka.
Pembangunan ini adalah wujud komitmen PLN dalam menghadirkan energi listrik yang bersih dan murah serta berwawasan lingkungan terutama dipasok dari provinsi sumatera selatan yang kaya akan sumber daya alam berupa panas bumi dan batubara.
"Interkoneksi Kelistrikan Sumatera - Bangka akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya Pulau Bangka sehingga diharapkan kesejahteraan masyarakat akan meningkat dan tanggungjawab pemerintah terkait dengan penyediaan energi listrik yang cukup dan handal akan terpenuhi," pungkas Dahlan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: