Honda

Menelusuri Asal Usul Puyang Serunting Sakti Jadi Simbol Persatuan Keturunan

Menelusuri Asal Usul Puyang Serunting Sakti Jadi Simbol Persatuan Keturunan

Asal Usul Puyang Serunting Sakti Alias Si Pahit Lidah--doc palpres.com

5. Si Betulah, yang menetap di Saleman Lintang, Lahat

BACA JUGA:Asal Usul Kemahiran Masyarakat Tanjung Batu Dengan Kerajinannya, Begini Ceritanya?

6. Si Betulai, yang menetap di Niur Lintang, Lahat

7. Bujang Gunung, yang menetap di Ulak Mengkudu Lintang, Lahat

Putera Serunting Sakti yang bernama Serampu Sakti mempunyai 13 orang putera yang tersebar di seluruh tanah Serawai.

Serampu Sakti dengan anak-anaknya ini dianggap sebagai cikal-bakal suku Serawai. Putera ke 13 Serampu Sakti yang bernama Rio Icin bergelar Puyang Kelura mempunyai keturunan sampai ke Lematang Ulu dan Lintang.

BACA JUGA:Bukan Hanya Bahasa Palembang, Yuk Mengenal Keberagaman Bahasa Daerah di Sumatera Selatan

2. Versi Suku Gumay Besemah

Diantara beragam versi tentang Legenda Puyang Si Pahit Lidah, menurut catatan/tambo sejarah yang ada pada silsilah keluarga Gumay Besemah.

Pangeran Sukemilung menurut tambo/sejarah Gumay adalah keturunan dari seseorang yang bernama Diwe Gumay.

Bahwa Gumay adalah nama seorang Diwe yang turun kedunia dan mulai betapak di Padang Selase (Bukit Siguntang) di palembang. Ngawak Diwe mule-mule :
Diwe Gumay beristrikan anak Ratu Bengkulu. Waktu tersebut hampir bersamaan dengan terjadinya perang antara Bengkulu dan Aceh.

BACA JUGA: 5 Istilah Unik dalam Bahasa Palembang yang Kamu Harus Ketahui

Menurut ceritanya, Diwe Gumaylah yang dipanggil oleh bakal istrinya untuk menyudahi perang tersebut, sehingga membuat perang tersebut berakhir dengan istilah: Atjeh kalah-Bengkulu Silah.

Dari pernikahan itu, Diwe Gumay mempunyai dua anak yakni Ratu Iskandar Alam dan Ratu Selibar Alam.

Ratu Selibar Alam pergi ke Pagaruyung-Minangkabau dan keturunannya ada dipagaruyung yakni Ratu Djemenang Sakti, Ratu Gandjaran, Ratu Menggale (Semenggale), Ratu Semenggali, Ratu Berdjunjang Sakti, Ratu Radje Kuase (Meradje Mengkuse), Ratu Radje Mude (Ratu Kebuyutan), yaitu Ratu terakhir. Ke sembilan Ratu ini disebut “RATU SEMBILAN DJUNDJANG” (Gilir).

Dari keturunan yang kesembilan ini, Ratu Radje Mude (Ratu Kebuyutan) mempunyai dua orang anak yakni Raden Simbang Gumay (Pangeran Sukemilung) disebut juga Puyang Sukemilung dan Putri Renik Debung.

BACA JUGA:Dikenal Dengan Slogan ‘Mati Dem Asal Ngetop’ Ini Dia Bahasa dan Suku Musi Banyuasin

Pangeran Sukemilung sendiri mempunyai 9 orang anak dari 2 istri. Anak-anak beliau ini disebut PUYANG SEMBILAN BERADEK. Nama anak-anak beliau adalah :

1. Puyang Remandjang Sakti, napak BALAI BUNTAR-Lubuk sepang, Lahat

2. Puyang Intan permata Djagat,ngadekan ds.Prabu menang. Puntang Suku Merapi

3. Puyang Pandjang,di Panda Enim

BACA JUGA:7 Bahasa Daerah di Sumatera Selatan yang Kamu Harus Tahu

4. Puyang Endang, di Lintang Kanan

5. Puyang Remindang, ditangga Rase (Manna)

6. Puyang Limpak, di Air Balui (Musi Ulu)

7. Puyang Limparan, di Lubuk–Kayu Are

BACA JUGA:Mengenal Tarian Tradisional Khas Kabupaten Musi Banyuasin

8. Puyang Untu, di Niru / Rambang Prabumulih

9. Puyang Remuntu, di Tjinte Mandi (Redjang Bengkulu)

Dan keturunan selanjutnya sampai sekarang adalah anak cucu dari Puyang Remandjang Sakti.

Kembali pada Kisah Puyang Si Pahit Lidah (Pangeran Sukemilung), beliau mempunyai nama dan gelar yang banyak.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Lisan Senjang, Seni Menyampaikan Nasehat Khas Kabupaten Musi Banyuasin

Masyarakat Palembang dan sekitarnya mengenal beliau dengan nama-nama- antara lain dibawah ini: Diwe Sekilung / Sukemilung / Semidang : Nama Saat Sedang Musafir, Diwe Serunting : Nama Asli, Diwe Rakuan : Nama Saat Berperang, Diwe Lenggang Pati : Nama Keramat Bisa Mendatangkan Ribuan Angin Berdengung, Diwe Lian Pati: Nama Budi Pekerti Lemah Lembut Dan Shabar, Diwe Malin Pati : Nama Kebesaran Pemimpin.

Inilah sekilas sejarah dan silsilah dari Serunting Sakti dari berbagai versi daerah.

Artikel ini hanya sekedar berbagi informasi, bukan untuk di perdebatkan.

Jika ada pembaca yang lebih paham tentang Legenda ini, dipersilahkan untuk mengkoreksinya dan meluruskan.

BACA JUGA:Mengenal 3 Tradisi Kesultanan Palembang yang Wajib Di lestarikan

Sepanjang hal itu dapat menambah nilai-nilai kebersamaan, serumpun dan seketurunan guna menjaga nasab dari pelaku sejarah yang menjadi Legenda Sumatera Selatan ini.

Jika merujuk dari kisah-kisah yang dituturkan masyarakat, menggambarkan bahwa si Serunting Sakti ini memiliki jiwa satria dan ilmu yang sangat sakti mandraguna.

Berikut beberapa tempat yang pernah disingahi Serunting Sakti antara lain Gua Putri dan Batu Putri, Danau Ranau, OKU, Batu Macan, Tari Kebagh, Batu Gajah, Batu Jung, Batu Titian, Asal mula danau Tes, Batu Badak, Batu Jantan, Batu Berputar, dan Rumah Lunjuk Bertiang Satu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: