Honda

Gebyar Perkemahan Gempita, PJ Bupati Musi Banyuasin Saksikan Api Unggun di Keluang

Gebyar Perkemahan Gempita, PJ Bupati Musi Banyuasin Saksikan Api Unggun di Keluang

PJ Bupati Muba Foto Bersama Dengan Kwaran Keluang Usai Menyaksikan Kobaran Api Unggun Mencapai Puluhan Meter.-Kominfo Muba For Palpres.com-

MUBA,PALPRES.COM- Gebyar Perkemahan Gempita Kwartir Ranting (Kwaran) Keluang mempersembahkan api unggun pada malam tahun baru tepatnya Sabtu 31 Desember 2022 malam.

Kegiatan ini sendiri, dihadiri langsung PJ Bupati Musi Banyuasin Drs Apriyadi yang menyaksikan langsung api unggun dengan kobaran mencapai puluhan meter.

Usai menghadiri kegiatan Dzikir bersama di Masjid Al-Hijrah Desa Tegal Mulyo, Kecamatan Keluang. 

"Selamat melaksanakan Gebyar Perkemahan, tetap kompak dan buat lebih maju kegiatan Pramuka di Keluang ini," ucap Apriyadi yang juga Kamabicab Pramuka Kabupaten Muba. 

BACA JUGA:Bincang Santai dengan Warga Didepan Api Unggun

Diketahui, prosesi api unggun memang bukan hal yang baru dalam setiap kegiatan kepramukaan.

Api unggun menjadi simbol kebersamaan antara sesama anggota kepramukaan. Didalam api unggun juga terdapat makna yang untuk saling berbagi ditengah kehangatan ikatan keluarga.

Api unggun biasanya dinyalakan untuk penerangan di malam hari dan juga untuk mengusir binatang buas. 

Namun, secara simbolis juga digunakan untuk menyalakan semangat Dasa Dharma Pramuka.

Mengawali proses penyalaan api unggun, sepuluh perwakilan peserta membacakan Dasa Dharma Pramuka dan mempersembahkannya kepada pahlawannya masing-masing.

BACA JUGA:Perkemahan Pramuka Sahkan Anggota Baru di SMA Negeri 2 Martapura

Sekedar untuk diketahui, bahwa Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau daun-daun kering. 

Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan di alam terbuka.

Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, atau sebagai perapian untuk memasak makanan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: