Honda

Sepanjang Tahun 2022, Protergo Berhasil Memblokir Lebih dari 100.000 Serangan Siber

Sepanjang Tahun 2022, Protergo Berhasil Memblokir Lebih dari 100.000 Serangan Siber

Protergo Exclusive Talkshow-protergo-

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka sesi ketiga KTT G20 di Bali November lalu menyebutkan potensi kerugian kejahatan dunia maya terhadap ekonomi dunia bisa mencapai US$ 5 triliun atau Rp 78.096 triliun (asumsi kurs Rp 15.615 per dolar AS) pada 2024 mendatang.

BACA JUGA:OJK: Potensi Tanda Tangan Digital Tinggi di tengah Ancaman Siber

“Serangan siber masih menjadi musuh yang harus kita lawan bersama. Sepanjang tahun 2022, Protergo berhasil mendeteksi dan memblokir lebih dari 100.000 serangan siber. Tidak hanya itu, serangan seluler meningkat secara dramatis pada tahun 2022. Protergo saat ini mendeteksi dan memblokir 15.000 serangan per hari dan menyadari bahwa dalam 6 bulan terakhir, ancaman seluler telah meningkat secara eksponensial,” tambah Marco Cioffi.

Beberapa tantangan dunia maya lainnya seperti (1) kebutuhan alat kolaborasi untuk meningkatkan keamanan dunia maya; (2) perlu melindungi sistem cloud; (3) manajemen terintegrasi keamanan siber atau DevSecOps; Protergo juga telah diproyeksikan sebagai tren tantangan dunia maya yang akan dialami Indonesia di tahun depan.

Protergo dan Indonesia harus bergerak untuk mengembangkan sektor keamanan siber yang lebih kuat.

Indonesia memiliki lebih dari 260 juta penduduk, oleh karena itu harus memanfaatkan ini untuk membangun sektor layanan yang kuat. 

BACA JUGA:Tutup Tahun 2022, DANA Raih Penghargaan Top Improvers

Selain itu, juga harus memulai mengembangkan perangkat lunak keamanan siber sendiri untuk perlindungan nasional. 

“Kami telah mengembangkan Sentinel – perangkat lunak perlindungan keamanan siber pertama untuk aplikasi seluler dan sekarang kami meluncurkan Vigo – pemindai keamanan siber pertama yang khusus berfokus untuk infrastruktur digital Indonesia. Protergo tidak akan pernah berhenti memanfaatkan apa yang kami miliki untuk memperluas dan memperkuat sistem pertahanan siber kami untuk memberikan perlindungan maksimal kepada pengguna kami,” pungkas Marco Cioffi.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: