RDPS
Honda

Ibu Ini Menangis Tiap Kali Kenang Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang, Kenapa Ya?

Ibu Ini Menangis Tiap Kali Kenang Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang, Kenapa Ya?

Ibu Juronani Husin, putri mendiang Serma Syarkowi Husin, salah satu pejuang yang terlibat dalam Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang, saat ikut serta dalam rangkaian peringatan pertempuran besar yang digelar di Monpera Palembang.-Dudy Oskandar-palpres.com

BACA JUGA: Pemilik Kartu KIS Bisa Dapat Bansos Rp3 Juta dari PKH 2023, Segera Cek Namamu!

"Waktu perang usai abah aku disuruh pilih antara karir dan jabatan, beliau memilih karir keluar tentara akhirnya sekolah dan menjadi anggota DPRD Palembang dari Partai Golkar, tahunnya lupa aku," katanya.

Mengenai Peringatan perang lima hari lima malam ini, dipandang oleh Juronani sangat penting, guna mengingatkan kembali anak –anak muda ke depan terkait perjuangan para perjuang, terutama generasi muda saat ini  harus lebih giat dan maju lagi .

"Kalau bisa peringatan pertempuran lima hari lima malam ini selalu diperingati, untuk mengenang jasa jasa para pahlawan dulu.

Kita bisa menghirup udara Palembang ini dalam aman dan bersih  itu jasa pejuang , tanpa ada pejuang kita tidak bisa menikmati keamanan sekarang ini," katanya.

BACA JUGA:Teng, Harga 4 Jenis BBM Ini Resmi Turun 3 Januari 2023, Cek Daftar Harga BBM Seluruh SPBU di Indonesia

Karena menurutnya, dulu para pejuang berjuang benar-benar karena Allah, mengorbankan dirinya demi tumpah darah untuk bangsa Indonesia.

Mantan karyawan PDAM Tirta Musi Palembang juga menceritakan bagaimana abahnya pernah berjuang di Sumedang dan Bandun, Jawa Barat di Sumedang, saat baru nikah dengan ibunya Hj Siti Darlina .

“Abah pernah ke Surabaya ikut berperang,” tegasnya.

Di pertempuran lima hari lima malam di  Palembang, lanjut dia, abahnya sempat ikut mundur 20 Km sampai ke daerah Semendo.

BACA JUGA:Daftar Harga BBM Terbaru 3 Januari 2023 Pukul 14.00 WIB, Pertamax Turun!

Makanya waktu di Semendo, lanjut dia, abahnya dikenal banyak orang .

"Abah asli komering, emak asli Semendo campur Palembang ," katanya.

Karena itulah menurut mantan anggota Pemuda Panca Marga ini dia terharu dan menangis kalau mengingat pertempuran lima hari lima malam, karena dirinya paling deket dengan abahnya. 

"Aku dapat cerita dulu  dari satpam PDAM yang dulu pernah jadi anak buah abah aku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres .com