Angin Puting Beliung Ngamuk, 32 Rumah di Prabumulih Porak Poranda
Angin puting beliung melanda Prabumulih dan membuat 32 rumah di satu desa dan dua kelurahan porak poranda pada 7 Januari 2023.-Andri Yanto-Palpres.com
PRABUMULIH, PALPRES.COM- Hujan deras disertai angin deras, Sabtu, 7 Januari 2023, sekitar pukul 17.00 WIB melanda Bumi Seinggok Sepemunyian.
Hingga terjadi angin puting beliung yang membuat 32 rumah di satu desa dan dua kelurahan porak poranda tersapu angin puting beliung.
Kalaksa BPBD Prabumulih, Sriyono SH menerangkan, sebanyak 28 rumah warga rusak karena tersapu angin puting beliung di Desa Karang Bindu, Kecamatan RKT. Kemudian 2 rumah warga rusak di Kelurahan Tanjung Rambang dan rumah warga rusak di Kelurahan Payuputat.
"Petugas BPBD telah terjun ke lokasi untuk membantu masyarakat terkena musibah bencana alam, angin puting beliung tersebut. Berdasarkan data yang kita kumpulkan sebanyak 30 rumah rusak di Kecamatan RKT, dan 2 rumah di Kelurahan Payuputat,” katanya Ahad 8 Januari 2023.
Sriyono menerangkan, pada awal Januari 2023 ini memang cuaca cukup ekstrim, untuk itu diimbau masyarakat senantiasa waspada.
BACA JUGA:8 Proyek di Prabumulih Tak Tuntas Dikerjakan Kontraktor, Dinas Perkim Putuskan Kontrak
“Khusus bencana banjir, longsor, angin puting beliung dan lainnya, warga diharapkan berwaspada. Dan pagi tadi bapak Sekda, Elman ST MM telah meninjau kondisi masyarakat terkena angin puting beliung," ujarnya.
Senada Camat RKT, Satria Karsa SE MSi dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Menurutnya, sebanyak 4-5 rumah mengalami rusak berat di Desa Karang Bindu. Dan, sisanya sedang dan ringan.
“Awalnya, kita dapat laporan hanya belasan rumah saja. Belakangan, ada satu kelurahan dan satu desa, dampak angin puting beliung Sabtu sore,” pungkasnya.
BACA JUGA:Ini Cara Mencairkan Dana Bansos Rp.3.000.000 untuk Balita
Berita terkait, Dampak dari tekanan debit air sungai Komering yang kian hari berakibat mengikis tanah pinggiran sungai, hingga membuat sejumlah pinggiran sungai terkikis tepatnya di pinggiran pemukiman warga Desa Sabah Lioh kecamatan Bunga Mayang kabupaten OKU Timur provinsi Sumatera selatan.
Hasil pantauan wartawan di lapangan, tampak pinggiran sungai terkikis hingga tanah menjadi amblas akibat tergerus air sungai, karena belum adanya turap Penahan tanah di pinggiran sungai tersebut.
Kepala Desa Sabah Lioh kecamatan Bunga Mayang kabupaten OKU Timur, Yusmanizar mengatakan memang selama ini tanah yang ada di sepanjang pinggiran sungai yang ada di desa ini terus tergerus air sungai, hingga berdampak pada pemukiman warga dan jalan lintas provinsi terancam longsor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com