Honda

Tradisi 'Midang' di Desa Bingin Teluk Kabupaten Muratara Masih Terus Dilestarikan, Berikut Ulasannya

Tradisi 'Midang' di Desa Bingin Teluk Kabupaten Muratara Masih Terus Dilestarikan, Berikut Ulasannya

Midang di Bingin Teluk-Palpres.com-Silvi Palpres

Tak hanya berjalan menyusuri jalan-jalan utama desa, arak-arakan juga akan diarak menggunakan perahu Ketek, perahu tradisional setempat yang terbuat dari kayu.

BACA JUGA:Mengulik Pasar Kalangan di Bingin Teluk Muratara, Gimana di Daerah Kamu?

Dengan menumpang perahu ketek, arak-arakan calon pengantin wanita juga akan menyusuri sungai Rawas yang mengaliri Desa Bingin Teluk.

Arak-arakan Midang itu sendiri akan berakhir di kediaman mempelai pria.

Midang merupakan sebuah adat dan budaya yang akan terus dilestarikan dan melekat di kehidupan masyarakat Desa Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Tak hanya di Desa Bingin Teluk, tradisi Midang juga terus dilestarikan oleh masyakat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI).

BACA JUGA:Pemilu 2024 Mendatang Jumlah TPS di Kabupaten Muratara Bertambah, Ini Jumlah Riilnya

Di OKI tradisi Midang biasanya disebut Midang Morge Siwe (Sembilan Marga), jika di Muratara lebih tepatnya Desa Bingin Teluk Midang hanya untuk arak-arakan calon pengantin wanita. 

Berbeda dengan yang dilakukan Midang Morge Siwe di Kabupaten OKI ini, tradisi Midang di OKI lebih berfokus pada arak-arakan kedua pengantin yang telah sah di mata hukum  dan agama.

Tetap menggunakan musik seperti tanjiur sebagai latar iring-iringan pengantin tersebut. 

Jika di Kabupaten OKI, Midang Morge Siwe diperkirakan sejak abad ke-17, sedangkan di Muratara sendiri belum diketahui sejak abad ke berapa. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: