Bedah Buku Aldera: :Ulas Sejarah Gerakan Politik Pemuda 1993-1999, Saya Disetrum, Dipukul dan Diancam!

BACA JUGA:Forum Kades dan DPMD Kabupaten Lahat Bertemu, Ini Hasil Pertemuannya

“Tapi sesudahnya rakyat Indonesia ikut menikmati TMII. Tapi mungkin saat itu ada prioritas lain yang bisa dibelanjakan,” ucapnya.

Kemudian, aspek korupsi, kolusi dan nepotisme yang menimbulkan ekonomi biaya tinggi sehingga menimbulkan inefisiensi.

“Kebijakan ekonomi makro disesuaikan dengan kebutuhan di kalangan tertentu baik domestik maupun asing, misalnya kebutuhan dana asing disesuaikan terbalik harusnya kebijakan menjadi acuan namun menyesuaikan,” catatnya.

Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya mengatakan, masa reformasi saat ini sudah berjalan 25 tahun.

BACA JUGA:Ternyata Karena ini, Pertamina EP Field Prabumulih Bisa Tambah Produksi

“Di dalam perjuangannya, generasi muda memberikan sumbangsih yang cukup besar di dalam memperjuangkan reformasi,” kata Wakil Gubernur.

Dia menilai, buku Aldera yang ditulis Dr Pius Lustrilanang, SIP., CFRA., CSFA, MCL bisa memberikan motivasi dan wawasan agar selalu menjaga bangsa menuju kebaikan.

“Mahasiswa merupakan benteng kezaliman dari pemerintah. Tanggungjawab harus ditanamkan pada generasi muda sehingga generasi muda juga yang mengawal bangsa dan Republik Indonesia,” jelasnya.

Rektor Unsri Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE., IPU., ASEAN.Eng, mengajak masyarakat untuk membaca buku ini agar memahami sejarah bangsa Indonesia dalam memperjuangkan reformasi.

BACA JUGA:Tak Dapat PIP, Pelajar Masih Punya Kesempatan Dapat Bansos Pendidikan Rp2.000.000, Cek Syaratnya

“Buku ini penting untuk menambah wawasan, bagaimana berjuang menjaga bangsa dan negara dalam rangka menuju negara yang adil dan makmur,” ucapnya.*

Sumber: