Siswa Penyintas Gempa Cianjur Diajarkan Bahaya Kelistrikan, Bentuknya Trauma Healing
pegawai saat mengajar di SDN Citamiang yang ambruk terkena gempa Cianjur beberapa waktu lalu.-Foto: Istimewa-
BACA JUGA:Dicegat Polisi, Pria di OKU Timur Buang Sesuatu di Tepi Jalan
2. Terapi pemaparan berkepanjangan
Anak-anak yang mengalami trauma juga diperlukan pada teknik terapi perilaku. Terapi ini memberikan paparan pada ingatan yang berhubungan dengan trauma.
Dengan kata lain, penyintas akan menghadapi ketakutannya sendiri sehingga lebih stabil dalam menghadapinya.
3. Terapi pemrosesan kognitif
BACA JUGA:Bangga, Pelajar SMP Negeri 1 Belitang Cetak Segudang Prestasi, Intip Apa Saja Ya
Terapi ini fokus untuk mengevaluasi cara berpikir setelah kejadian trauma. Targetnya dengan cara melihat diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
4. Terapi perilaku kognitif berfokus pada trauma
Metode ini dirancang untuk anak-anak dan remaja. Metode ini perlu dilakukan selama 8-25 sesi dan perawatan yang melibatkan pengasuh atau orang tuanya.
5. Desensitisasi gerakan mata dan terapi pemrosesan ulang
BACA JUGA:Cara Cepat Dapat Saldo DANA Gratis Rp600 Ribu Modal Nonton YouTube Cuan Ngalir Terus
Metode ini menggunakan gerakan mata atau ketukan dan meminta seseorang untuk fokus pada gambar yang berhubungan dengan traumanya.
Terapi ini dapat membuat otak seseorang mampu melalui proses penyembuhan alaminya.
Tindakan ini dirancang untuk membantu seseorang dengan cepat mengatasi ingatan terkait perasaan traumanya, jauh berbeda dengan terapi lainnya.
Bahkan, terapi ini terbilang efektif yang bisa memberikan kesembuhan dengan sesi yang lebih sedikit dibandingkan terapi bicara lainnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: