Honda

Juara Piala Dunia 2022, Timnas Argentina Justru Tuai Kritikan, Dianggap ‘Kurang Hitam’

Juara Piala Dunia 2022, Timnas Argentina Justru Tuai Kritikan, Dianggap ‘Kurang Hitam’

Juara Piala Dunia 2022, Timnas Argentina malah menuai kritikan karena dianggap ‘kurang hitam’. -Radar Cirebon-

Tak adanya pemain berkulit gelap di kubu tim nasional Argentina tak lepas dari sejarah negeri Tango di masa lampau.

Di zaman dahulu, Argentina memiliki banyak imigran yang berasal dari Afrika.

Para imigran dari Afrika ini datang pada abad ke-16 ke daerah bernama Buenos Aires yang dulunya bernama Rio De La Plata.

Para imigran dari Afrika ini datang dan bekerja sebagai petani dan pembantu rumah tangga. 

Kedatangan imigran berkulit hitam terus berlanjut hingga memasuki abad ke-19.

Jumlah mereka bahkan mencapai setengah populasi Argentina. 

Namun lambat laun, para imigran Afro-Argentina beserta keturunannya yang mendiami negeri Tango mulai berkurang.

Penyebabnya adalah perang kemerdekaan Argentina sejak tahun 1810 hingga 1818 di mana para rakyat Afro-Argentina, yang berada di kelas bawah, menjadi tentara karena iming-iming terlepas dari perbudakan.

Selain karena perang, penyebab lainnya wabah kolera, yang menyerang Argentina di tahun 1861 hingga 1864.

Kemudian disusul penyakit kuning di tahun 1871.

Rakyat Afro-Argentina yang berada di bawah garis kemiskinan tak mendapat perawatan atau pengobatan yang memadai. 

Imbasnya, sebagian dari mereka pergi ke Brasil atau Paraguay.

Setelah Perang Kemerdekaan Argetina dan wabah penyakit, para imigran serta keturunannya menjadi tentara untuk Perang Paraguay (Paraguay dulunya bagian Argentina).

Sampai kemudian muncul konstitusi Argentina di 1853, yang mengizinkan orang Eropa datang disertai pelarangan datangnya budak-budak yang didominasi masyarakat berkulit hitam.

Ini membuat berkurangnya orang berkulit gelap, dan maraknya orang-orang Eropa datang ke Argentina di abad ke-19 dan di awal abad ke-21.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: