Honda

Juara Piala Dunia 2022, Timnas Argentina Justru Tuai Kritikan, Dianggap ‘Kurang Hitam’

Juara Piala Dunia 2022, Timnas Argentina Justru Tuai Kritikan, Dianggap ‘Kurang Hitam’

Juara Piala Dunia 2022, Timnas Argentina malah menuai kritikan karena dianggap ‘kurang hitam’. -Radar Cirebon-

JAKARTA, PALPRES.COM - Selain pujian atas keberhasilan menjadi juara Piala Dunia 2022 lalu, Timnas Argentina juga menuai kritikan. 

Seluruh pemain Tim Tango yang berkulit putih menjadi sorotan. 

Timnas Argentina dianggap ‘kurang hitam’.

Pujian dan kritikan terlontar dari Joe Budden, mantan rapper yang kini eksis sebagai selebritas AS. 

BACA JUGA:PSSI Tunjuk Indra Sjafri Gantikan Shin Tae Yong, Latih Timnas Indonesia di SEA Games 2023

Ia menyoroti kiprah Lionel Messi cs di Qatar.

Messi berhasil unjuk gigi di Qatar pada akhir 2022 lalu. 

La Pulga membawa negaranya menyabet trofi Piala Dunia 2022 di usianya yang menginjak 35 tahun. 

Sebuah capaian istimewa bagi Messi. 

BACA JUGA:Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo Lanjut ke Arab Saudi? Al-Ittihad Ikut Buru La Pulga

Apalagi di usianya yang sudah 35 tahun.

Sudah tentu ia tidak akan bisa mengulanginya lagi empat tahun kemudian, karena mungkin sudah pensiun. 

Prestasi Messi cs di Qatar mendapat apresiasi Joe Budden. 

Namun demikian, ia menyoroti seluruh punggawa Timnas Argentina yang berkulit pucat. 

BACA JUGA:Tahun 2023 ini Pulau Kemaro Bisa Dilalui Lewat Darat, Cek Faktanya!

Mereka dianggapnya kelewat 'putih'.

"Pujian buat Messi dan mereka (Argentina)," katanya di podcast Joe Budden Network.

"Argentina juara, kan? Aku melihatnya di bagian-bagian akhir dan itu luar biasa. Mereka terlibat adu penalti. Itu menegangkan. Tapi orang kulit hitam akan merasa 'kok ada yang aneh'."

Kalimat Budden itu kemudian dilanjutkan, dan ditegaskan, oleh rekan podcast-nya. 

BACA JUGA:3 Rekomendasi Hidden Gem Untuk Menikmati Senja di Palembang

"Tak ada orang kulit hitam yang main di Argentina. Tak ada perwakilan orang kulit hitam. Jadi orang akan menganggapnya aneh."

Video itu cukup mengundang perhatian netizen. 

Sejumlah netizen berkomentar, antara lain yang merasa aneh dengan kritikan Budden cs.

"Argentina itu negara, bukan sebuah film Netflix," sergah sebuah akun.

"Orang-orang ini bercanda ya?" komentar netizen lain, tidak percaya dengan materi obrolan Budden cs.

Merujuk data CIA The World FactBook per 25 Oktober 2022 tentang pengelompokan etnis di Argentina, negara itu memang hanya sedikit penduduk berkulit hitam. 

Etnis Afrika hanya 0,4 persen dari total populasi Argentina. 

 

Sejarah Argentina Tak Punya Pemain Berkulit Hitam

Tak adanya pemain berkulit gelap di kubu tim nasional Argentina tak lepas dari sejarah negeri Tango di masa lampau.

Di zaman dahulu, Argentina memiliki banyak imigran yang berasal dari Afrika.

Para imigran dari Afrika ini datang pada abad ke-16 ke daerah bernama Buenos Aires yang dulunya bernama Rio De La Plata.

Para imigran dari Afrika ini datang dan bekerja sebagai petani dan pembantu rumah tangga. 

Kedatangan imigran berkulit hitam terus berlanjut hingga memasuki abad ke-19.

Jumlah mereka bahkan mencapai setengah populasi Argentina. 

Namun lambat laun, para imigran Afro-Argentina beserta keturunannya yang mendiami negeri Tango mulai berkurang.

Penyebabnya adalah perang kemerdekaan Argentina sejak tahun 1810 hingga 1818 di mana para rakyat Afro-Argentina, yang berada di kelas bawah, menjadi tentara karena iming-iming terlepas dari perbudakan.

Selain karena perang, penyebab lainnya wabah kolera, yang menyerang Argentina di tahun 1861 hingga 1864.

Kemudian disusul penyakit kuning di tahun 1871.

Rakyat Afro-Argentina yang berada di bawah garis kemiskinan tak mendapat perawatan atau pengobatan yang memadai. 

Imbasnya, sebagian dari mereka pergi ke Brasil atau Paraguay.

Setelah Perang Kemerdekaan Argetina dan wabah penyakit, para imigran serta keturunannya menjadi tentara untuk Perang Paraguay (Paraguay dulunya bagian Argentina).

Sampai kemudian muncul konstitusi Argentina di 1853, yang mengizinkan orang Eropa datang disertai pelarangan datangnya budak-budak yang didominasi masyarakat berkulit hitam.

Ini membuat berkurangnya orang berkulit gelap, dan maraknya orang-orang Eropa datang ke Argentina di abad ke-19 dan di awal abad ke-21.

Maka tak mengherankan, saat ini Argentina lebih banyak orang berkulit putih ketimbang orang berkulit gelap.

Faktanya, Timnas Argentina pernah memiliki pemain berkulit hitam. 

Itu terjadi pada 1925. 

Adalah Alejandro de Los Santos, yang menjadi pemain berkulit hitam pertama membela timnas Argentina.

Alejandro de Los Santos bahkan mampu membawa Argentina menjuarai Copa America. 

Namun tak banyak penampilan yang ia buat. 

Total ia hanya bermain sebanyak 5 kali bagi La Albiceleste.

Setelahnya, ada nama Jose Manuel Ramos Delgado yang membela Argentina sebanyak 25 kali dan masuk skuat La Albiceleste untuk Piala Dunia dan Copa America.

Kemudian ada nama Hector Rodolfo Baley, yang berposisi sebagai kiper saat Argentina menjuarai Piala Dunia 1978.

Namun namanya terlupakan karena ia hanyalah kiper cadangan dari Ubaldo Fillol, yang menjadi penjaga gawang utama Argentina kala menjuarai Piala Dunia 1978. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: