Honda

Pejuang Literasi di Empat Lawang Rela Berangkat Subuh Tempuh Perjalanan 3 Jam ke Pelosok Demi Buka Perpusling

Pejuang Literasi di Empat Lawang Rela Berangkat Subuh Tempuh Perjalanan 3 Jam ke Pelosok Demi Buka Perpusling

Tim Pejuang Literasi terus berupaya menggairahkan dunia literasi di Empat Lawang salah satunya membawa perpustakaan keliling ke seluruh pelosok.--

EMPATLAWANG, PALPRES.COM- Para pejuang literasi di Empat Lawang terus mengupayakan menggairahkan dunia literasi di Empat Lawang

Salah satu yang aktif menyebarkan virus literasi di Empat Lawang ialah tim pejuang literasi dari Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Empat Lawang yang merupakan bagian dari Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Empat Lawang. 

Tim pejuang literasi dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Empat Lawang, Marwan Effendi. 

Supriyadi selaku Kabid Perpustakaan pada masanya, sekarang dilanjutkan oleh Chandra Purnama selaku Kabid Perpustakaan yang baru, Juwita Puspita, Tri Intan Sari D, Supriyono, Pratiwi, Guntur Pramayudha, Gatot Ivan Ernadi. 

BACA JUGA:Dapil di Kabupaten Empat Lawang Bertambah 2 di Pemilu 2024, Meliputi Kecamatan Apa Saja?

Mereka bekerja dengan sepenuh hati untuk meningkatkan literasi di Kabupaten Empat Lawang dengan cara membuka Perpustakaan Keliling (Perpusling).

Salah satu tim pejuang literasi Juwita Puspita mengatakan dalam satu tahun mereka menargetkan seluruh sekolah mulai dari tingkat TK/PAUD, SD, SMP, hingga SMA untuk dikunjungi Perpusling.

"Ya, kita setiap tahunnya ada program Perpusling. Tak hanya untuk sekolah-sekolah saja, bisa juga untuk desa/umum," kata Juwita.

Saking semangatnya menebar virus literasi di Empat Lawang, pernah suatu hari mereka berangkat dari Tebing Tinggi ke Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker) subuh-subuh sekali untuk menjalankan program Perpusling.

BACA JUGA:Bukan Isapan Jempol, Koin Rp1000 Kelapa Sawit Ternyata Senilai 3 Unit Yamaha NMAX Baru, Ini Alasannya

Butuh waktu sekitar 3 jam perjalanan menuju Kecamatan Paiker. “Kami jemput bola mengunjungi setiap sekolah bahkan ada yang di pelosok. Semoga usaha kami ini bisa meningkatkan literasi di Empat Lawang,” harap Juwita.

Seperti yang diketahui bersama bahwa berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara.

Status ini sangat memprihatinkan, Indonesia menempati urutan ke-8 terbawah tingkat literasi paling rendah sedunia. 

BACA JUGA:HORE! Ada 4 Dana Bansos yang Segera Cair Februari 2023, Khusus Pemilik KIS Aktif

Dan ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia, dan dari seluruh pejuang literasi dari seluruh pelosok negeri.

Tentunya pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perpustakaan Nasional tidak tinggal diam, melalui Perpustakaan di masing-masing daerah program peningkatan literasi terus digencarkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: