Honda

Yuk Intip, Sasaran Pertanian 2023 untuk Tingkatkan Produksi dan Produktivitas

Yuk Intip, Sasaran Pertanian 2023 untuk Tingkatkan Produksi dan Produktivitas

PANEN PADI : Kadis TPH dan Peternakan Lahat, Eti Listina SP MM dan petani, sedang memanen padi, belum lama ini.-DINAS TPH DAN PETERNAKAN FOR PALPRES.COM-

LAHAT, PALPRES.COM - Sektor tanaman pangan, hortikultura dan peternakan pada pembangunan pertanian di 2023 terus digenjot, sehingga terciptanya swasembada pangan dan daging pada Renstra 2019-2023.

"Untuk produksi tanaman pangan yakni, padi sebesar 333.190 ton, jagung 1.530 ton dan kedelai 2.570 ton," kata Kepala Dinas TPH dan Peternakan Lahat, Eti Listina SP MM, Jumat 24 Februari 2023.

Selain itu, lanjut Eti Listina, produksi hortikultura diantaranya, duku mencapai 744 kuintal, durian 94.411 kuintal, kemudian buah manggis 1.731 kuintal dan cabe besar 9.058 kuintal.

"Sedangkan produksi peternakan untuk daging sebesar 5.534,24 ton serta telur 2.838,49 ton," ungkapnya.

BACA JUGA:Resep Kue Kering Jadul Enak dan Sederhana Pengisi Toples Saat Lebaran

Ia menambahkan, pihak Dinas TPH dan Peternakan dalam meningkatkan produksi daging, dengan beberapa bantuan bibit hewan ternak untuk disebarkan kepada kelompok tani (Koptan).

"Bantuan ternak sapi 200 ekor, kambing dan domba masing-masing 360 ekor, lalu, ayam 5.300 ekor, hewan itik 500 ekor, lalu, Penanggulangan penyebaran penyakit menular dan vaksinasi. 

Sehingga di 2023 ini diupayakan adanya peningkatan produksi daging hingga 10 persen," sebut Eti Listina.

Eti Listina menambahkan, untuk produksi tanaman pangan dan hortikultura bantuan yang akan diberikan antara lain, benih padi inbrida 4.350 Ha, pupuk NPK 2.050 Ha, Alsintan pasca panen sebanyak 5 unit, pupuk Hayati cair 1.000 Ha.

BACA JUGA:Bansos PKH Tahap 1 dan BPNT Tahun 2023 Cair 3 Bulan Sekaligus, Cek Jadwal Pencairannya

"Berikutnya, pengembangan budidaya hortikultura mencapai 25 Ha, bantuan unit pengolahan hasil 3 unit, kendaraan pemasaran hasil 1 unit, dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) 240 rumah tangga miskin (RTM)," paparnya.

Hanya saja, sambung dirinya, dalam menjalankan program ini tentunya bukan tanpa kendala, yang harus dipecahkan bersama guna mendukung capaian program kerja dimasukkan.

"Yang mana, masih mempergunakan metode perhitungan lama untuk mendata statistik tanaman pangan, hortikultura dan peternakan. Sehingga diperlukan updating data terbaru sesuai kondisi di lapangan," tegas Eti Listina.

BACA JUGA:BLT KIP Kuliah 2023 Dibuka! Dana Rp12.000.000 Menunggumu, Log In kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: