Honda

Sungai Lingsing Lahat Meluap, Petani 5 Desa Panen Padi Lebih Awal, Ini Penyebabnya

Sungai Lingsing Lahat Meluap, Petani 5 Desa Panen Padi Lebih Awal, Ini Penyebabnya

Debit arus Air Sungai Lingsing yang deras, menyebabkan lima desa di Kecamatan Kikim Selatan banjir, Rabu 8 Maret 2023. Salah satu sawah warga yang terendam banjir.-Bernat-palpres.com

LAHAT, PALPRES.COM - Intensitas curah hujan yang melanda Kecamatan Kikim Selatan, membuat debit Air Sungai Pangi Ulu meningkat.

Akibatnya, air Sungai Lingsing pun ikut naik, sekitar pukul 05.00 WIB, Rabu 8 Maret 2023, dan menerjang setidaknya lima desa yakni Sirah Pulau, Banuayu, Tanjung Alam, Tanjung Beringin dan Pagar Jati.

Ratusan hektar areal persawahan maupun perkebunan terpaksa dipanen lebih awal, disebabkan banjir yang merendam lahan mereka.

Kepala Desa (Kades) Banuayu, Syafriadi mengatakan, bukan hanya areal persawahan saja yang terdampak banjir, juga puluhan pemukiman penduduk pun ikut terendam setinggi mata kaki orang dewasa.

BACA JUGA:HORE! Penerima BLT BPNT Sembako dan PKH Dapat Bansos Tambahan 3 Bulan, Cair Jelang Lebaran 2023

"Betul, Sungai Lingsing naik banyak kawasan sawah milik warga yang terendam banjir, dan terpaksa dipanen lebih dini daripada membusuk," sebutnya.

Dirinya menambahkan, guna mengantisipasi meningginya debut air sungai, maka masyarakat bergotong royong membuat tanggul dari karung diisi dengan pasir.

"Akses jalan umum antar desa pun ikut terendam, ada juga rumah warga berdampingan dengan sungai pun kita evakuasi dahulu penghuninya," tukas Syafriadi.

Senada, Kades Sirah Pulau, Jayus Oktonianto menerangkan, kebun milik warga pun terendam sehingga dikhawatirkan tanaman cabai membusuk.

BACA JUGA:Wajib Tahu! Ada 2 BLT Terbaru yang Akan Cair Jelang Lebaran 2023, Simak Cara Dapatnya

"Betul, hujan deras sekali tadi malam sehingga Sungai Lingsing pun ikut meluap dan merendam sebagian besar persawahan maupun perkebunan milik warga," sebutnya.

Ia menuturkan, tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut, dan warga diminta untuk tidak terlalu dekat dengan sungai dikarenakan arusnya yang deras.

"Sejauh ini, hanya merendam sawah dan kebun saja, supaya tidak baik lebih tinggi, maka penduduk membuat tanggul sementara dari karung berisi pasir," urai Jayus Oktonianto.

Jayus Oktonianto menyebutkan, banjir kali ini cukup parah setelah 2013 silam, karena mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com