Honda

Kejari Siap ‘Sambut’ Kasus Dugaan Suap Penerimaan PPS di OI

Kejari Siap ‘Sambut’ Kasus Dugaan Suap Penerimaan PPS di OI

Kepala Kejaksaan Negeri Ogan Ilir, Nursurya SH-Dok Palpres-palpres.com

BACA JUGA:Benarkah Gaji PNS Naik 7 Persen di 2023? Mendagri Tito: Penuhi Dulu Syarat Ini

"Uang tersebut Rp 2,5 juta untuk care ke KPU, kalu dak di ACC PPK sikak (sini red) masih dak gol alias dak lulus, mungkin kecamatan lain dak nguneke (menggunakan red) sikok pintu. 

Tapi Kecamatan sikak (Ini red) melalui sikok (satu) pintu," begitu bunyi percakapan kedua orang yang diduga salah satunya mirip PPK berinisial H. 

Setelah itu, oknum tersebut menanyakan kesiapan lawan bicaranya. 

"Kalu kamu galak ao (ok red), kalu kamu dak galak tutup sampai sikak," ujarnya.

BACA JUGA:Bantah Video Dugaan Suap Penerimaan PPS di OI Guyonan, Perekam Siap ke Jalur Hukum

Pertanyaan oknum itu dijawab oleh lawan bicaranya, dengan mengatakan dia sedang tidak mempunyai uang.

"Kalu (kalau) sekarang aku lagi buntu alias tak ada uang sama sekali. 

Tapi kalau percaya dengan aku naekan dulu yang nama A, setelah lulus baru kuberikan," katanya.

Selanjutnya tak diketahui pasti, apakah tawar menawar ini deal (sepakat) ataukah tidak.

BACA JUGA:Ketua KPU OI Sebut Video Dugaan Politik Uang Penerimaan PPS hanya Guyonan

KPU Ogan Ilir pun selanutnya bergerak cepat memanggil oknum anggota PPK yang ‘terseret’ video dugaan suap tersebut untuk diklarifikasi.

Hasilnya, video tersebut tidak seperti yang berhembus di masyarakat terkait adanya dugaan ‘tawar-menawar’ untuk menjadi PPS di salah satu Kecamatan di OI.

Ketua KPU Ogan Ilir, Drs Masuryati, kepada palpres.com via pesan singkat WhatsApp, Jumat, 10 Maret 2023, menegaskan bahwa memang benar orang dalam video berdurasi 14 menit tersebut adalah oknum PPK di  salah satu kecamatan di OI. 

Namun, lanjut Masuryati, oknum tersebut mengatakan percakapannya yang terekam di video tersebut hanya sebatas guyonan.

BACA JUGA:Dugaan Praktik Uang Berhembus di Penerimaan PPS OI, Benarkah?

"Hasilnya, yang dibicarakan dalam video diakui yang bersangkutan, tapi itu hanya sebatas guyon, karena lawan bicara adalah salah satu peserta tes PPK yang tidak lolos (lulus tes PPK) pada proses tahun 2022 lalu," ujar Masuryati.

Sementara Husaini, orang yang merekam video tersebut mengaku hal itu dia lakukan dengan sengaja dan bukan untuk guyonan atau candaan.

Kepada palpres.com, warga Kecamatan Rantau Panjang itu mengaku merekam video tersebut dalam keadaan sadar dan sehat.

"Aku yang merekam, yang nanya aku, guyon apa, asli itu bukan main-main," ujarnya dengan bahasa OI berdialek Pegagan saat dihubungi palpres.com, Jumat 10 Maret 2023 melalui sambungan telpon WhatsApp.

BACA JUGA:Merebak Dugaan Praktik Uang pada Penerimaan PPS, Ini Tanggapan Ketua KPUD OI

Menurut Husaini, soal kapan video yang sudah beredar luas tersebut direkam, dia tidak tahu pasti tanggal berapa.

Tapi pastinya, dilakukannya usai pelaksanaan tes CAT Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS).

"Tanggal aku merekam lupa, tapi yang pasti sebelum tes wawancara sudah tes CAT," katanya 

Dibeberkannya, bahwa dalam melakukan perekaman dilakukannya secara diam-diam. 

BACA JUGA:Berhembusnya Dugaan Politik Uang pada Penerimaan PPS, Komisi I DPRD OI Sebut Begini

"Memang aku rekam bukan terang-terangan, melainkan diam-diam, dengan cara rekaman melalui hp, yang aku letakkan di kantong baju yang ku pakai saat itu," terangnya.

Bahkan katanya, video rekaman itu sudah diupload ke YouTube pribadinya. 

"Ini juga aku masukan dalam YouTube aku, namanya ANDAK DIK," katanya seraya mengaku sampai sekarang rekaman itu masih ada di kanal YouTubenya dan masih bisa disaksikan siapapun.

Bahkan Husaini yang mengaku merupakan mantan PPK tahun 2018/2019 ini siap, jika kedepan masalah ini dibawa kejalur hukum. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com