Honda

Pemkot Palembang Bakal Upayakan Perbaikan Kampung Kapitan

Pemkot Palembang Bakal Upayakan Perbaikan Kampung Kapitan

Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengunjungi rumah Kampung Kapitan yang mengalami rusak parah Kamis, 2 Maret 2023-dokumen palpres-palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM – Kondisi terakhir Kampung Kapitan, salah satu tempat bersejarah keturunan Tionghoa di Palembang saat ini mengalami kerusakan 75 persen. Mirisnya, pemerintah Kota (Pemkot) Palembang tidak bisa melakukan renovasi atau perbaikan.

Kerusakan tempat bersejarah itu mencuat setelah keturunan ke-15 dari Mayor Lioang Taow Ming Kampung Kapitan bernama Yulia (60) mengeluhkan hal itu ke Pemkot Palembang. Kemudian Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda langsung menindaklanjuti aduan tersebut.

“Gentengnya bocor, lantai rusak, pagarnya sekitar 75 persen kerusakan. Kami ingin membetulkan tapi biayanya besar, untuk genteng saja bisa Rp100 jutaan lebih. Makanya hari ini (kemarin, Red) saya menghubungi khusus Ibu Wakil Walikota Fitrianti Agustinda,” tutur Yulia Kamis, 2 Maret 2023.

Yulia menyebutkan usai bertemu langsung, Fitrianti Agustinda mengaku, kalau Pemkot tidak bisa berbuat apa-apa. Karena aset Kampung Kapitan masih milik keluarga Mayor Lioang Taow Ming.

“Kalau sudah kita serahkan sepenuhnya kepada Pemerintah barulah Pemkot Palembang bisa melakukan renovasi. Karena belum punya pemerintah baru tercatat sebagai cagar budaya saja,” keluhnya.

Yulia menuturkan, pihak keluarga Mayor Lioang Taow Ming enggan menyerahkan aset Kampung Kapitan ke pemerintah karena khawatir apabila mereka serahkan tidak bisa lagi beribadah di rumah tersebut.

“Memang saya sendiri yang sekarang menjaga dan tinggal di rumah. Tetapi semua keturunan banyak merantau tidak mau serahkan rumah itu. Karena di sana banyak abu keluarga, kalau kami mau beribadah nanti susah,” ungkapnya.

Di sisi lain, Yulia mengaku tidak ada pilihan lain ia harus berbicara kepada semua keluarga keturunan Mayor Lioang Taow Ming.

Karena kerusakan rumah yang telah berumur 400 tahun ini harus segera ada upaya perbaikan kalau tidak akan roboh.

Sementara Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda menjelaskan, untuk merenovasi Kampung Kapitan mengeluarkan dana cukup besar dari negara.

Apalagi, Kampung Kapitan belum termasuk aset cagar budaya itu belum dikuasai oleh Pemkot Palembang. “Saya sudah arahkan ke Ibu Yulia untuk berbicara dulu dengan pihak keluarga. Kalau semua sudah selesai dan aset sudah dikuasai oleh Pemkot, maka renovasi menggunakan anggaran bisa kita lakukan,” sebut Fitri, sapaan akrab Wakil Wali Kota Pelmbang tersebut.

Fitri akan berusaha mencari investor atau pihak ketiga. Hal ini untuk menyelamatkan dari ambruknya tempat bersejarah keturunan Tionghoa di Palembang yang berusia ratusan tahun itu.

“Insyaa Allah kita akan upayakan, tapi kita berharap dari pihak keluarga untuk bisa menjual aset supaya bisa dibayar ganti ruginya. Setelah dapat SK cagar Budaya baru bisa diajukan perbaikan dari Pemkot kalau masuk asset,” tukasnya. DYN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com