Honda

Ziarah Kubur Jelang Puasa Ramadan 2023, Ini Penjelasan Ketua MUI Ogan Ilir

Ziarah Kubur Jelang Puasa Ramadan 2023, Ini Penjelasan Ketua MUI Ogan Ilir

Ustadz Nurhasan, Ketua MUI Ogan Ilir-Wijdan -palpres.com

BACA JUGA:10 Rekomendasi Universitas dengan Fakultas Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2022

“Maka datang ke kuburan itu kita membawa doa, karena yang bermanfaat bagi mereka adalah doa, kita awali dengan mengucap salam "assalamualaika ya ahli kubur" dan salam itu tidak mesti dijawab,” jelasnya.

Adapun salam yang tidak wajib dijawab, lanjutnya, yaitu ketika kita ziarah kubur dan ketika menutup salam salat, atau juga salam yang tidak dijawab oleh rumah yang sudah kosong.

“Setelah salam, kemudian membaca surat surat pendek, kemudian mendoakan bisa dengan surah Yasin dan mendoakan ahli kubur. Selanjutnya menutup aurat, karena disana kita bermunajat kebaikan untuk almarhum/almarhumah dan kebaikan untuk yang berziarah,” paparnya.

4. Tidak melakukan sesuatu yang terlarang seperti tidak diperkenankan berkata tidak senonoh di lokasi kuburan, dilarang berjalan/melintasi berdiri/ duduk diatas kuburan. 

BACA JUGA:10 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia Versi UniRank 2023, SPP per Semesternya Ada yang Sampai Rp20 Juta

"Terkait mengenai apakah ada waktu khusus untuk berziarah, sebetulnya tidak ada dalil yang menjelaskan bahwa berziarah diwaktu menjelang Ramadan itu lebih kuat dibanding waktu yang lain.

Tetapi memang ada anjuran untuk kita berziarah itu dalam mengingat hari-hari besar, seperti hari Jumat, karena ini sifatnya dianjurkan," tuturnya.

Kemudian kenapa di bulan Ramadan ini dianjurkan untuk berziarah, ungkapnya, adalah untuk menguatkan batin kita agar hati kita ini mampu menerima masuknya bulan Ramadan, dan menguatkan diri bahwa nantinya kita juga akan meninggal. 

"Hal inilah yang menjadikan kita bersemangat dalam menjalania ibadah di bulan suci Ramadan sebagai amaliah kita, karena adanya pahala yang berlipat ganda dan dihapuskannya segala dosa," terangnya.

BACA JUGA:Kamu Punya 5 Uang Koin Jenis Ini, Auto Cuan Selangit!

Dikatakannya, adapun manfaat berziarah di bulan Syaban adalah untuk memupuk iman agar mampu menerima bulan suci Ramadan, dan bisa melaksanakan bulan suci dengan hati yang bersih dan gembira.

"Berziarah menjelang Ramadan adalah waktu yang khusyuk, dalam rangka meminta maaf dan memberi maaf. 

Memberi maaf tidak hanya pada saudara ataupun tetangga, tetapi juga pada mereka yang sudah wafat," jelasnya.

Dibeberkannya, bahwa kalau di Jawa istilahnya adalah "nyekar". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com