Citraland
Honda

Produksi Karet Turun, Ini yang Dilakukan Petani di Kabupaten OKU Timur

Produksi Karet Turun, Ini yang Dilakukan Petani di Kabupaten OKU Timur

Kebun Karet Milik Petani di Kabupaten OKU Timur.-Arman Palpres.com-

OKU TIMUR,PALPRES.COM-Sebagian besar petani di Kabupaten OKU Timur  tidak lagi menyadap tanaman karetnya karena terkendala curah hujan tinggi yang melanda daerah itu dalam sebulan terakhir.

"Setiap hari hujan, gimana mau 'nderes' (menyadap karet,red), jadi kami memutar otak cari tambahan pendapatan,banting setir cari upahan bangunan," kata Sugeng seorang petani karet di Martapura.

Saat hujan, katanya, tanaman karet sama sekali tidak dapat disadap sehingga petani memilih berhenti menyadap sementara waktu.

"Jika tetap menyadap karet, akan percuma karena curah hujan akan menghabiskan getah karet yang ada di dalam mangkuk sadapan. 

BACA JUGA:Selembar Uang Kertas Rp75 Ribu Cukup untuk Bayar DP Motor Honda Vario 125? Ini Faktanya

Selain itu, jika batang karet basah maka getah karet akan mengalir tidak melewati alur sadapan, kami jadi kuli bangunan untuk menutupi kebutuhan sehari hari,"katanya.

Ia menyebutkan harga karet saat ini masih bertahan Rp7.500 per kilogram untuk karet basah, sedangkan karet kering Rp10.000.

Namun, katanya, pasokan dari petani relatif sedikit selama musim hujan.

"Kualitas karet petani pun sangat rendah karena kadar air terlalu tinggi," ujar dia.

BACA JUGA:Miris, Petani Karet di Kabupaten Empat Lawang Tidak Bisa Menyadap, Apa Penyebabnya?

Seorang petani setempat lainnya, Herman, juga mengaku lebih sering tidak menyadap karet karena curah hujan terlalu tinggi.Dan Herman lebih memilih menjadi ojek cari tambahan untuk keperluan sehari har.

"Biasanya seminggu sampai lima kali menyadap, namun saat ini paling banyak dua kali karena hujan turun hampir setiap hari,banyak waktu luang jadi saya narik ojek aja," kata dia.

Selain itu, kata dia, tanaman karet juga banyak yang terendam banjir hingga satu meter, terutama daerah yang berdekatan dengan sungai.

Dalam kondisi seperti ini, kata dia, pendapatan petani karet sangat minim atau turun sekitar 30 persen dibandingkan dengan saat cuaca panas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: