Inflasi Sumatera Selatan pada April 2023 di Bawah Nasional
Inflasi Sumsel pada bulan April 2023 salah satunya disumbang oleh tingginya tarif angkutan udara--
BACA JUGA:BI Sumsel Gowes & Bakti Sosial kepada Pejuang Kebersihan, Perahu Getek & Veteran di Palembang
Bank Indonesia Sumsel melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang disinergikan dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) terus melanjutkan dukungannya dalam pengendalian inflasi di Provinsi Sumatera Selatan.
Hingga saat ini beberapa upaya telah dilakukan diantaranya melalui dukungan kegiatan operasi pasar murah baik di sisi sarana dan prasarana maupun publikasi acara dan jadwal kegiatan.
Selain itu, telah disalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada Gapoktan di daerah sentra guna mendorong produktivitas lahan tani; serta perluasan implementasi Kerja sama Antar Daerah (KAD) baik di tingkat G to G maupun B to B. Bersama dengan TPID Provinsi Sumatera Selatan, Bank Indonesia juga menyelenggarakan kegiatan High Level Meeting (HLM) TPID Se-Sumsel yang dibarengi dengan Capacity Building Anggota TPID Se-Sumsel, sebagai upaya antisipasi lonjakan harga jelang HBKN Idulfitri 1444 H.
Selanjutnya komunikasi efektif terus dilakukan melalui publikasi iklan layanan masyarakat (ILM) baik melalui media cetak, media massa, maupun media sosial untuk himbauan Belanja Bijak dan ILM mendukung Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bekerja sama dengan Bulog Kantor Wilayah Sumsel dan Babel.
Berdasarkan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada bulan April 2023 masih tercatat optimis ditunjukkan dari angka indeks yang lebih besar dari 100.
BACA JUGA:BI Sumsel Siapkan Uang Kartal Rp3,1 T untuk Kebutuhan Jelang Nataru
Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan kondisi pada bulan sebelumnya, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE), Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat sedikit melemah masing-masing menjadi 125,11; 133,89; dan 129,50.
Sejalan dengan itu, sebagai langkah lanjutan untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 April 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75%.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya, salah satunya terkait koordinasi dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) yang terus dilanjutkan melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Bank Indonesia juga berupaya memperkuat kebijakan sistem pembayaran selama periode libur Ramadan dan Idulfitri 1444 H, dengan memastikan ketersediaan, keandalan, dan keamanan sistem pembayaran Bank Indonesia dan sistem pembayaran industri termasuk memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kerja sama internasional serta fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan di sektor prioritas juga terus dilakukan bekerja sama dengan instansi terkait. Lebih lanjut, bersama Kementerian/Lembaga terkait, Bank Indonesia turut menyukseskan Keketuaan ASEAN 2023, khususnya melalui jalur keuangan. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: