Kapolsek Sanga Desa Geruduk Lokasi Ilegal Driling dan Masakan, Ternyata Ini Tujuannya
Kapolsek Bersama Forkopimcam Sanga Desa Mensosialisasi dan Edukasi Kepada Pelaku Ilegal Drilling dan Masakan. --Polsek Sanga Desa For Palpres.com
MUBA, PALPRES.COM- Sebagai upaya memberikan edukasi terkait permasalahan hukum bagi pelaku Ilegal Drilling maupun Ilegal Masakan.
Polsek Sanga Desa bersama TNI dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kamis 7 Juni 2023 mendatangi beberapa lokasi ilegal Drilling dan masakan.
"Ya, kita bersama tim terpadu Kecamatan Sanga Desa datang untuk sosialisasi dan edukasi bagi para pelaku ataupun pekerjanya, " kata Kapolres Muba AKBP Siswandi melalui Kapolsek Sanga Desa, Iptu Nasirin SH didampingi Kanit Reskrim Aipda Hapiz Zulpadli
Dia menerangkan, kegiatan sosialisasi ini langsung mendatangi tempat aktif pengeboran dan masakan tradisional milik masyarakat.
BACA JUGA:Keren, Pos Satkamling Binaan Polsek Sanga Desa Wakili Polres Muba Lomba Ini?
"Bersama Forkompimcam Sanga Desa giat hari ini kita langsung turun ke lokasi memberikan himbauan dan edukasi kepada kelompok masa atau para pelaku kegiatan masakan dan pengeboran minyak di wilayah hukum Sanga Desa," ujar Nasirin.
Lanjutnya, setelah memberikan sosialisasi dan edukasi personil Polsek Sanga Desa bersama TNI, Satpol PP dan pemerintah desa memasang spanduk himbauan dilarang illegal Drilling dan illegal Refinery saat kegiatan berlangsung berjalan aman dan kondusif.
"Kami berharap agar aktifitas pengeboran minyak Ilegal dan penyulingan minyak tradisional bisa berhenti, selain melanggar hukum juga sangat berbahaya bagi keselamatan para pelaku," tandasnya.
Sementara itu, IM (47) salah satu pelaku illegal Refinery mengatakan, dirinya bersedia mentaati seluruh himbauan dari kepolisian.
BACA JUGA:KEREN, Berbagai Makanan Olahan dari Kopi, Ini Penampakannya
"Kami sadar apa yang kami lakukan melanggar hukum dan kami siap mengikuti arahan dan mematuhi setiap himbauan yang diberikan, tapi tolong pak berikan kami solusi.
Karena ini mata pencaharian kami dari hasil inilah kami bisa menghidupi anak istri kami," ujarnya.
Senada dengan KS (37) warga Sanga Desa dirinya menjelaskan setiap satu boran dan masakan minyak memperdayakan 5-15 pekerja.
"Kalau sampai pengeboran dan penyulingan minyak di tutup berapa ribu pengangguran hilang mata pencarian lalu kemana kami akan mencari untuk memenuhi biaya anak sekolah dan kebutuhan kami sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: