Honda

17 Juta Peserta Terima Manfaat Program Prakerja, UNESCO Kaji Lewat Konferensi Internasional

17 Juta Peserta Terima Manfaat Program Prakerja, UNESCO Kaji Lewat Konferensi Internasional

Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari saat konfernsi pers terkait dengan penyelenggaraan konferensi internasional di Bali.-Foto: Humas Prakerja for Palpres-

BACA JUGA:Belum Terima Manfaat Kartu Prakerja, Aparat Desa di Banyumas Ikut Pelatihan Prakerja

Senada dengan Denni, Pelaksana Bidang Pendidikan UNESCO Jakarta Zakki Gunawan menekankan pentingnya peran berbagai pihak untuk menyediakan akses pendidikan yang berkualitas bagi setiap warga negara.

“UNESCO sendiri selalu mendorong pembelajaran itu dilakukan juga oleh usia dewasa,” ujarnya.

Zakki menambahkan Prakerja adalah contoh program yang bersifat comprehensive training ecosystem atau ekosistem pelatihan yang lengkap.

Hal itu terkait keterlibatan berbagai pihak dalam pelaksanaan programnya, mulai dari penyelenggara yang melibatkan multipihak hingga pesertanya.

BACA JUGA:NSPC Kamboja Tertarik dengan Program Kartu Prakerja, Inspirasi dalam Reformasi Sistem Perlindungan Sosial

“Mereka diakomodir dari berbagai latar belakang makanya inklusif,” kata Zakki.

Sementara itu, UNESCO lewat Direktur UNESCO Institute for Lifelong Learning David Atchoarena pada Februari lalu menyebut Prakerja sebagai ‘game changer’.

Oleh karena itu, Prakerja yang diampu Kemenko Perekonomian mengambil inisiatif untuk terus berperan aktif dalam diskusi tentang lifelong learning, termasuk mempromosikannya.

Konferensi internasional Prakerja bersama UIL akan berlangsung di Bali pada 3-6 Juli 2023 bertajuk ‘Inclusive Lifelong Learning Conference’.

BACA JUGA:Moeldoko Sebut Perubahan Skema Kartu Prakerja Ibarat Strategi Perang, Berhitung dengan Risiko

Konferensi ini merupakan lanjutan dari CONFINTEA VII yang berlangsung di Marrakesh, Maroko pada 2022 lalu.

Ketika itu Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto hadir dalam sesi “Adult Learning & Education” memaparkan program Kartu Prakerja di hadapan lebih dari 70 negara.

Konferensi ILLC di Bali ini bertujuan untuk menciptakan platform pembelajaran sepanjang hayat yang inklusif sesuai dengan rekomendasi yang dihasilkan dalam Marrakech Framework for Action (MFA).

Nantinya diharapkan akan tertuang dalam deklarasi Bali sebagai komitmen bersama untuk mendorong lifelong learning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: