Honda

Festival Danau Ranau, Komitmen Gubernur Sumsel Pertahanan Adat dan Budaya di Tengah Ancaman Budaya Asing

Festival Danau Ranau, Komitmen Gubernur Sumsel Pertahanan Adat dan Budaya di Tengah Ancaman Budaya Asing

Festival Danau Ranau, Komitmen Gubernur Sumsel Pertahanan Adat dan Budaya di Tengah Ancaman Budaya Asing--Instagram Humas_provsumsel

OKU SELATAN, PALPRES.COM - Festival Danau Ranau merupakan event tahunan Sumatera Selatan yang bertujuan untuk melastarikan dan mempertahankan budaya daerah agar tidak punah dan hilang.

Selain untuk mengangkat budaya daerah, Festival Danau Ranau ini juga untuk mengenalkan potensi budaya dan pariwisata daerah ke masyarakat luas, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap pemulihan ekonomi dan pemulihan pariwisata daerah.

Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengatakan, festival Danau Ranau ini merupakan salah satu komitmen Sumsel dalam upaya mempertahankan warisan budaya.

Festival Danau Ranau, Komitmen Gubernur Sumsel Pertahanan Adat dan Budaya di Tengah Ancaman Budaya Asing.

BACA JUGA:Yuk Nikmati Suguhan Budaya dan Kuliner di Festival Sriwijaya XXXI, Ada Penampilan Spesial Wali Band

"Saya takjub dengan even ini, karena secara rutin terus digelar. Ini merupakan komitmen pertahanan adat dan budaya di tengah ancaman budaya asing saat ini," kata Deru saat membuka Festival Danau Ranau, Rabu 21 Juni 2023.

Menurutnya, festival ini juga menjadi bukti banyaknya warisan budaya yang diturunkan leluhur.

Untuk itu, lanjutnya, festival semacam ini harus masif dilakukan sehingga adat dan budaya ini semakin dikenal secara luas.

Apalagi sebutnya, festival ini sangat berdampak bagi perkembangan beberapa sektor.

BACA JUGA:3 Wisata Sejarah Penuh Misteri di Palembang, Cek Faktanya

"Seperti sektor pariwisata dan ekonomi. Dampak bagi kedua sektor ini sangat besar. Potensi pariwisata tentu semakin dikenal luas melalui festival ini dan bayangkan juga dampak ekonominya. Home stay di OKU Selatan ini sangat berkembang pesat serta UMKM semakin tumbuh," bebernya.

HD juga menyarankan agar budaya yang ada di OKU Selatan juga didafarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual.

"Sehingga tidak dapat diklaim oleh orang lain," sarannya.

BACA JUGA:GRATIS! Datang dan Ramaikan Festival Sriwijaya XXXI di Benteng Kuto Besak, Banyak Pagelaran Seni dan Budaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: