Honda

Kisah Ibnu Sina, Ilmuwan Ternama di Zaman Keemasan Islam

Kisah Ibnu Sina, Ilmuwan Ternama di Zaman Keemasan Islam

Ilustrasi Ibnu Sina--Net

JAKARTA, PALPRES.COM - Pada zaman keemasan Islam antara abad ke-8 hingga 14 Masehi, ada salah satu ilmuan Islam yang terkenal yakni Ibnu Sina

Kisah Ibnu Sina ini bahkan diangkat dalam layar lebar yang berjudul “Physician”. 

Dalam film tersebut dikisah seorang kulit putih yang bernama Rob Cole belajar ilmu kedokteran ke wilayah Timur Tengah. 

Ia belajar dengan Ibnu Sina yang diperankan oleh aktor Sir Ben Kingsley. 

BACA JUGA:Emak-emak Bahagia! Bansos PKH Tahap 3 Akhirnya Cair, Segera Cek ATM

Tapi kita tidak membahas film itu guys, kita membahas sosok Ibnu Sina yang di dunia barat dikenal dengan nama Avicenna

Ia sering dianggap salah satu dokter genius, filsuf sekaligus ilmuan yang warisan pemikirannya masih dipakai hingga sekarang, guys. 

Seperti dikutip Chanel Pinter Politik TV, Ibnu Sina menempati urutan ke-13 dalam daftar tokoh paling genius yang dirilis media online “Big Think” beberapa waktu lalu, guys.

Ibnu Sina termasuk ilmuan yang produktif guys. 

BACA JUGA:PALING MURAH SEJAGAT! Katalog Promo Alfamart Periode 8-15 Juli 2023, Bayar Pakai OVO Lebih Murah!

Betapa tidak, pada era itu ia sudah menulis di lebih 400 buku, mengadopsi serta mengembangkan pemikiran-pemikiran dari  Aristoteles. 

Tahukah kamu guys? 

Ibnu Sina lahir sekitar tahun 980 Masehi di Desa Afshana yang tempatnya itu guys, dekat Kota Bukhara (sekarang wilayah Uzbekistan) yang kala itu menjadi Ibu Kota Kekaisaran Samanid. 

Ibnu Sina memiliki nama asli yakni Abu Ali Al Husain bin Abdullah bin Sina, guys. 

BACA JUGA:KABAR BAHAGIA, Bansos PKH dan BPNT Rp400.000 Cair Bareng di Bank dan Kantor Pos

Sejak kecil yakni pada usia 10 tahun, Ibnu Sina sudah menghafalkan Al-qur’an. 

Ia resmi menjadi seorang dokter saat ia masih muda guys, yakni di umur 18 tahun.  

Ayah Ibnu Sina yakni Abdullah sangat mendukung anaknya menjadi seorang dokter guys.

Bahkan ia mengundang banyak dokter ke rumahnya untuk memberikan pelajaran kedokteran kepada Ibnu Sina. 

BACA JUGA:Katalog Promo Transmart hingga 11 Juli 2023, Mangga Harum Manis Hanya Rp2.590 Aja

Saat itu guys, merupakan awal mula Ibnu Sina mengenal filsafat Yunani dan Romawi melalui karya-karya para ilmuan mereka seperti Aristoteles, Ptolemey, dan Porphyry.  

Di awal ia menjadi seorang dokter di usia 18 tahun itu guys, Ibnu Sina sudah menguasai ilmu pengetahuan dari Yunani. 

Pembelajaran filsafat Yunani di era peradaban Islam yang terjadi pada Ibnu Sina, tak lepas dari peran tokoh-tokoh seperti Al-Kindi yang menerjemahkan banyak teks dari ilmu pengetahuan Yunani ke dalam Bahasa Arab. 

Al-Kindi sering disebut sebagai “Father of Arab Philosophy”.  

BACA JUGA:Mengandung Emas! 4 Koin Kuno Ini Paling Dicari Kolektor, Nomor 3 Miliki Kadar 23 Karat

Ibnu Sina yang beragama Islam aliran Sunni Hanafi ini dikenal sebagai “Bapak Kedokteran Modern”.

 Dikutip smkmucirebon.sch.id, ada beberapa karya tulisan yang dilahirkan oleh Ibn Sina dan berpengaruh besar terhadap generasi penerusnya. 

Berikut enam karya Ibnu Sina, guys:

Pertama, Kitab Qanun fi al-Tibb (Canon of Medicine). Buku ilmu kedokteran ini terbagi atas 3 jilid dan menjadi satu-satunya rujukan dalam bidang kedokteran di Eropa selama lebih kurang 5 abad, guys. 

BACA JUGA:CERITA SAHABAT NABI! Sa'ad bin Abi Waqqash, Pemanah Ulung yang Sebarkan Islam ke Negeri Tirai Bambu

Buku tersebut guys berisi iktisar pengobatan dalam  Islam dan sudah diajarkan hingga kini di timur tengah. 

Telah diterjemahkan ke bahasa Latin. 

Buku karya Ibnu Sina yang kedua yakni Kitab Ash-Shifa’ yang merupakan kitab bidang filsafat yang berisi beberapa hal seperti uraian filsafat dengan berbagai aspek. 

Buah karya Ibnu Sina tersebut merupakan titik puncak filsafat paripatetik dalam Islam, guys.

BACA JUGA:KATALOG Promo Alfamart Sampai 15 Juli 2023, Sehat dan Terhidrasi

 Luasnya cakupan dari buku tersebut, maka bermunculan beberapa terjemahan yang dilakukan oleh para ahli terhadap hasil karya filsafat Ibnu Sina tersebut guys.

Di urutan ketiga guys,  Ibnu Sina menghasilkan salah satu Mahakarya yang dikenal sebagai Kitab An-Najat yang berisikan ringkasan dari kitab Ash-Shifa’. 

Kitab tersebut untuk para pelajar yang ingin mempelajari dasar-dasar ilmu hikmah. 

Buku ini juga secara lengkap membahas tentang pemikiran Ibnu Sina tentang ilmu Jiwa.

BACA JUGA:4 Keutamaan Istighfar, Nomor 3 Membuat Rezeki Kita Terus Mengalir

Karya Ibnu Sina yang keempat yakni Kitab fi Aqsami al-‘Ulumi al-‘Aqliyyah. 

Kitab ini merupakan kita bidang ilmu fisika. 

Buku berbahasa Arab ini guys, masih tersimpan dalam berbagai perpustakaan di Istanbul Turki dan sudah diterjemahkan dalam bahasa Yahudi dan Latin.

Karya Ibnu Sina yang kelima adalah  Kitab Lisanu al-‘Arab. Kitab tersebut merupakan hasil karyanya dalam bidang sastra Arab. 

BACA JUGA:10 Kampus Terbaik Ini Menjamin Lulusannya Langsung Kerja, Nomor 7 Incaran Perusahaan Hingga Internasional

Ada 10 jilid guys dalam kitab tersebut dan sebagai jawaban Ibnu Sina guys terhadap  tantangan dari seorang pujangga sastra bernama Abu Manshur Al- Ubba’I. 

Keenam, Ibnu Sina mengeluarkan karya yang berisikan tentang logika dan hikmah yakni Kitab Al-Isharat wa al-Tanbihat.

Dari hasil karya enam buku itu dan ratusan buku lainnya, membuat Ibnu Sina sangat terkenal sebagai ilmuan zaman kejayaan Islam. 

Semoga dunia Islam semakin bersinar dengan “melahirkan” ilmuan yang bermanfaat bagi masyarakat seluruh dunia, guys. *

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: