Citraland
Honda

Kisah Ibnu Sina, Ilmuwan Ternama di Zaman Keemasan Islam

Kisah Ibnu Sina, Ilmuwan Ternama di Zaman Keemasan Islam

Ilustrasi Ibnu Sina--Net

BACA JUGA:KABAR BAHAGIA, Bansos PKH dan BPNT Rp400.000 Cair Bareng di Bank dan Kantor Pos

Sejak kecil yakni pada usia 10 tahun, Ibnu Sina sudah menghafalkan Al-qur’an. 

Ia resmi menjadi seorang dokter saat ia masih muda guys, yakni di umur 18 tahun.  

Ayah Ibnu Sina yakni Abdullah sangat mendukung anaknya menjadi seorang dokter guys.

Bahkan ia mengundang banyak dokter ke rumahnya untuk memberikan pelajaran kedokteran kepada Ibnu Sina. 

BACA JUGA:Katalog Promo Transmart hingga 11 Juli 2023, Mangga Harum Manis Hanya Rp2.590 Aja

Saat itu guys, merupakan awal mula Ibnu Sina mengenal filsafat Yunani dan Romawi melalui karya-karya para ilmuan mereka seperti Aristoteles, Ptolemey, dan Porphyry.  

Di awal ia menjadi seorang dokter di usia 18 tahun itu guys, Ibnu Sina sudah menguasai ilmu pengetahuan dari Yunani. 

Pembelajaran filsafat Yunani di era peradaban Islam yang terjadi pada Ibnu Sina, tak lepas dari peran tokoh-tokoh seperti Al-Kindi yang menerjemahkan banyak teks dari ilmu pengetahuan Yunani ke dalam Bahasa Arab. 

Al-Kindi sering disebut sebagai “Father of Arab Philosophy”.  

BACA JUGA:Mengandung Emas! 4 Koin Kuno Ini Paling Dicari Kolektor, Nomor 3 Miliki Kadar 23 Karat

Ibnu Sina yang beragama Islam aliran Sunni Hanafi ini dikenal sebagai “Bapak Kedokteran Modern”.

 Dikutip smkmucirebon.sch.id, ada beberapa karya tulisan yang dilahirkan oleh Ibn Sina dan berpengaruh besar terhadap generasi penerusnya. 

Berikut enam karya Ibnu Sina, guys:

Pertama, Kitab Qanun fi al-Tibb (Canon of Medicine). Buku ilmu kedokteran ini terbagi atas 3 jilid dan menjadi satu-satunya rujukan dalam bidang kedokteran di Eropa selama lebih kurang 5 abad, guys. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: