Honda

Kampung Kumuh Terbesar di Asia, Tersohor ke Seantero Dunia, Benarkah Berada di Indonesia?

Kampung Kumuh Terbesar di Asia, Tersohor ke Seantero Dunia, Benarkah Berada di Indonesia?

Kawasan Dharavi di Kota Mumbai, India-Istimewa/Net/Istockphoto.com-

PALPRES.COM- Mungkin mendengar kata kumuh identik dengan kotor atau pun tidak bersih.

Namun, di kota-kota besar termasuk di Indonesia sendiri kawasan kumuh sering kali ditemui, karena kawasan kumuh sering dihubung-hubungkan dengan tingkat kemiskinan, kepadatan tinggi, dan pengangguran banyak.

Di Asia sendiri, ada kawasan kumuh terbesar dan sering disebut kampung kumuh.

Kampung kumuh ini pun begitu tersohor hingga seantero dunia. Namun, bukan karena pesonanya yang memukai, melainkan wajah pemukiman ini yang tak sedap dipandang mata.

BACA JUGA:Surga Tersembunyi di Ujung Bumi dengan Pemandangan Tercantik di Dunia, Cek Lokasinya Disini!

Terletak di Kota Mumbai, India inilah dharavi sebuah tempat yang dijuluki sebagai pemukiman kumuh terbesar di Asia.

Mungkin kita bisa menemukan banyak tempat kumuh di Asia, namun dharavi dianggap sebagai yang terbesar di antara itu semua, kampung ini memiliki luas lebih dari 21 km2 dan jumlah populasi sekitar 700.000 hingga mendekati 1 juta jiwa dengan kepadatan penduduk lebih dari 277.136 km2.

Dharavi juga dianggap sebagai salah satu daerah terpadat di dunia. Kota Mumbai sebenarnya merupakan sebuah kota modern dengan banyak gedung pencakar langit tapi, di lain titik ada pemukiman sangat kumuh bernama dharavi.

Kehadiran kampung ini pun memberikan pemandangan yang sangat kontras, saat gedung tinggi dan megah bersanding dengan barisan rumah-rumah reot yang kumuh.

BACA JUGA:Intip Desa di Atas Awan Berumur Ribuan Tahun di Indonesia, Ternyata! Sudah Ditetapkan Warisan Budaya Dunia

Tak jarang dharavi disebut sebagai tempat yang merusak pemandangan kota Mumbai, sampah-sampah plastik terlihat dimana-mana mengisi setiap jengkal daerah ini.

Mulai dari jalanan, pinggiran rel kereta api, hingga memenuhi aliran air sungai. Sungguh pemandangan miris yang sulit diterima mata, tempat ini awalnya adalah kampung nelayan tetapi ketika wabah melanda India pada tahun 1884 pemerintah Inggris yang saat itu menjajah India memindahkan sebagian besar industrinya ke dharavi wilayah pinggiran kota Mumbai.

Populasinya telah berkembang sejak saat itu dan jumlah penghuninya terus meningkat hingga saat ini setelah merdeka dari Inggris.

Dharavi mulai dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah saat Kota Mumbai tumbuh menjadi kota modern yang dituju banyak orang.

BACA JUGA:Bukan Indonesia, Ini Negara yang Punya Sawah Terluas di Dunia, Menjulang ke Langit dan Menembus Awan!

Faktor kelangkaan tanah dan meroketnya harga real estate di Mumbai juga menjadi faktor banyak orang lebih memilih tinggal di tempat ini.

Penduduk dharavi seperti kebanyakan penghuni daerah kumuh di seluruh dunia tinggal di unit Perumahan ilegal dengan sedikit utilitas dan dikucilkan secara sosial.

Sebagian besar berukuran 120 kaki persegi dan dapat menampung 4 hingga 10 orang orang-orang dari latar belakang sosial ekonomi rendah, mampu tinggal di sini karena harga sewanya jauh lebih rendah daripada di bagian lain.

Kota ini meski menyandang wilayah paling kumuh di India bahkan Asia anehnya, dharavi menjadi tempat wisata bagi banyak turis yang datang ke kota Mumbai tour daerah kumuh menjelajahi dharavi kerap dilakukan untuk melihat kehidupan warga-warga di sini.

BACA JUGA:10 PTN dan 7 PTS Terbaik di Indonesia Versi QS World University Rankings 2024

Turis juga sering mengunjungi area tembikar berusia 150 tahun untuk menyaksikan para pengrajin bekerja.

Dharavi sebenarnya bukanlah daerah kumuh biasa, tetapi memiliki perekonomian informal yang berkelanjutan di sini terdapat banyak unit usaha yang memproduksi berbagai macam produk seperti kulit, alas kaki, tekstil, kain, tembikar dan bahkan obat-obatan kimia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: