Ini Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Jasadnya Dimandikan Oleh Malaikat
Kisah sahabat Nabi Muhammad SAW yang dimandikan oleh malaikat--
LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Pada masa perjuangan Nabi Muhammad SAW menegakkan panji-panji Islam banyak disekelilingi oleh para sahabat yang siap mempertaruhkan harta dan nyawanya di jalan Allah SWT.
Dari sekian banyak sahabat itu, ada seorang yang cukup istimewa sehingga ceritanya menjadi inspirasi kaum muslimin di dunia untuk berjuang lebih keras dan ikhlas untuk kegemilangan agama Islam.
Bahkan, saat kematiannya di medang perang, jasad sahabat bernama Hanzhalah bin Amir langsung dimandikan oleh para malaikat.
Karena Hanzhalah rela meninggalkan istri yang baru dinikahinya untuk ikut bersama Rosulullah dalam Perang Uhud, keikhlasan perjuangannya pun tidak sia-sia, meski Hanzhalah terbunuh di medan perang, tapi jasadnya langsung dimandikan oleh malaikat.
BACA JUGA:Pemerintah Pusat Bakal Hapuskan Honorer, Ini tanggapan Wali Kota Lubuklinggau
Yuk kita simak kisah Hanzalah Bin Amir berikut ini.
Pada saat itu perang tengah berkecamuk di Madina, dimana pasukan muslimin menjaga pos-pos tertentu di Madinah dan bersiap menghadapi serbuan pasukan Abu Sofyan.
Mengetahui esok paginya kaum muslimin bakal menghadapi pasukan musuh kafir Quraisy dalam perang Uhud, seorang pemuda bernama Hanzalah pada malam harinya melakukan prosesi pernikahan seorang wanita bernama Jamilah binti Abdullah bin Ubay bin Salul.
Sebagai seorang suami, Hanzalah pun meminta izin kepada baginda Rosulullah SAW untuk menemani istri yang baru dinikahinya.
BACA JUGA:Emak-emak PKH Bahagia! Ada Tambahan Bansos Cair Agustus 2023, Ini Penjelasannya
Pada saat itu, Hanzhalah sendiri tidak tahu apakah keputusannya untuk menemani Isterinya itu merupakan awal atau akhir dari pertemua mereka berdua.
Rasulullah SAW pun memberinya izin kepada Hanzhalah untuk menginap malam itu bersama pengantin yang baru ia nikahi.
Menjelang fajar, Hanzalah mendengar panggilan berperang menggema di seluruh langit Madinah, terdengar sayup-sayup seorang yang berseru dan mengumandangkan panggilan perang. Suara itu semakin keras dan semakin keras.
Karena pada saat itu Abu Sofyan bersama pasukannya sudah berbaris diluar kota Madinah dan bersiap untuk menyerang pasukan kaum muslimin.
BACA JUGA:Koin Kuno Rp500 Motif Bunga Melati Jadi Idola Kolektor, Harganya Bikin Melongo
Tanpa banyak berpikir, Hanzhalah langsung mengambil Zirah dan pedangnya, dia lalu keluar dan berjalan menuju medan perang, diiringi doa istrinya.
Seruang perang untuk menghalau pasukan Abu Sofyan ternyata membuat Hanzalah lupa mandi wajib, dalam keadaan junub dia pun segera bergabung dengan Pasukan Rasulullah.
Dalam perang perang Uhud tersebut, Rasulullah SAW mengkomandoi untuk bertahan sebisa mungkin menghalau serangan sembari mengarahkan panah-panah untuk menghujani pasukan Abu Sofyan.
Pada serangan gelombang pertama, pasukan muslimin berhasil menggagalkan serangan pasukan musuh, tapi sayangnya, para pasukan pemanah tidak menghiraukan amanah Rasulullah untuk tetap berada di pos masing-masing.
BACA JUGA:APDESI Tunggu Persetujuan Pemerintah Pusat Terkait Masa Jabatan Kades 9 Tahun
Pasukan pemanah tersebut dengan sengaja turun dari perbukitan dan ikut mengumpulkan harta rampasan perang dari para pasukan kafir Abu Sofyan yang sudah mati, hal ini mengakibatkan turunnya penjagaan dan berkurangnya pengawasan beberapa sektor.
Hingga pada akhirnya, kaum muslimin tidak menyadari serangan lanjutan yang datang dari arah belakang dan membuat pasukan muslimin terpojok.
Serangan pasukan Abu Sofyan tidak bisa diantisipasi hingga mengakibatkan banyaknya korban yang berjatuhan di kubu kaum muslimin.
Kendati demikian kaum muslimin yang tersisa bertahan sekuat tenaga melindungi Rasulullah Salallahu alaihi wa sallam agar tidak terbunuh.
BACA JUGA:Auto Cuan! 11 Tanaman Ini Pembawa Rezeki Menurut Feng Shui, di Rumah Kamu Ada Ga?
Bahkan dalam pertahanan tersebut, sosok wanita seperti Nuzaibah Binti Ka’ab juga ikut ambil bagian dalam melindungi Rasulullah.
Disisi lain, Hanzhalah Bin Amir mengamuk sejadi-jadinya, dia menebas dan menumpas banyak sekali kaum kafir Quraisy.
Jasad para sahabat yang gugur seakan memberi semangat untuknya agar bisa menghabisi Abu Sofyan dan pasukannya, pandangan mata Hanzhalah Bin Amir bertemu dengan mata Abu Sofyan yang sedang menunggangi kudanya sesegera mungkin maju menerjang, tapi Hanzhalah mampu menebas kaki kuda Abu Sofyan dengan pedangnya, membuat Abu Sofyan jatuh dan tersungkur ke tanah.
Melihat kesempatan tersebut, Hanzhalah pun segera mendekati Abu Sofyan yang tidak berkutik dan bersiap mengibaskan pedangnya. Abu Sofyan menyadarinya, dia tau bahwa kini dia sudah tidak bisa berkutik saat kilauan pedang berdarah milik Hanzhalah sudah mengincar dirinya.
BACA JUGA:Sedekah Bumi, Tradisi Warga Bandung Kiri Lubuklinggau Menyambut Tahun Baru Islam
Abu Sofyan berteriak minta tolong dan didengar oleh salah satu pasukannya, Syadad Bin Al-Aswad, dia pun berhasil melukai kaki Hanzalah hingga tersungkur ke tanah.
Tidak berhenti sampai disitu, kerumunan pasukan kafir Quraisy yang ada di sekitar langsung menghantam Hanzhalah yang terluka dengan pedang-pedang dan belati mereka.
Dalam kondisi luka yang sudah parah, Hanzhalah masih dilempari bertubi-tubi dengan anak panah dan tombak, hingga pada akhirnya Hanzhalah tidak bergerak lagi, jasadnya terbujur dan Hanzhalah Bin Amir meninggal dunia.
Dalam perang tersebut, kaum muslimin mengalami kekalahan, para sahabat mulai mencari dan menghitung-hitung berapa banyak korban yang gugur.
BACA JUGA:4 PTN Masih Buka Jalur Mandiri, Satu Diantaranya TOP QS WUR 2024
Dikala mengurus banyaknya jasad yang berguguran, mereka menyadari tubuh Hanzhalah yang terbujur di satu sudut bekas medang perang.
Para sahabat memperhatikan saat dimana tubuh Hanzhalah terangkat, kemudian muncullah air yang menetes dan mengguyur keseluruhan jasad Hanzhalah.
Kemudian tubuh Hanzalah terbolak balik seakan ada yang memandikannya, tidak seorang sahabat pun yang tahu apa yang terjadi, hingga pada akhirnya Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan:
“Sungguh Aku melihat bahwasanya Malaikat memandikan Hanzhalah bin Amir RA antara langit dan bumi dengan air awan dalam bejana terbuat dari perak”
Demikian kisah Hanzalah Bin Amir yang memiliki dedikasi dan kecintaan luar biasa kepada tegaknya panji Islam di muka bumi, semoga kisah Hanzalah dapat memotivasi kita semua dalam kebenaran dan kebaikan. (frs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: