Promosi Judi Online Berbalut Konten Kreatif, Menkominfo Tegas Lakukan Ini

JAKARTA, PALPRES.COM - Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan pihaknya akan tegas dalam memerangi konten yang berkaitan dengan perjudian di Indonesia.

Hal ini tak lain karena di beberapa tahun belakangan, perjudian khususnya judi online semakin gencar dan mahir dalam mencari mangsa.

Parahnya, para pemilik jaringan judi online melakukan promosi besar-besaran dengan balutan konten kreatif seperti endorsement di jejaring sosial.

"Selain para influencer, modus penyebaran konten judi online yang makin marak beberapa waktu belakangan ini juga melalui SMS blast dan whatsapp blast," ungkap Menkominfo Budi Arie Setiadi saat menggelar konfrensi pers tentang Pemberantasan Judi Online, 20 Juli 2023.

BACA JUGA:Wajib Tau! Alasan Standar Samping Berada di Sebelah Kiri, Rupanya Berawal dari Zaman Berkuda

Menurut data dari Kementerian Kominfo, bahwa sejak 2018 hingga 19 Juli 2023 sudah ada 846.047 konten berbau perjudian khususnya judi online telah mendapatkan tindakan tegas oleh jajaran Kementerian Kominfo.

Penindakan tegas tersebut berupa pemutusan akses (takedown) termasuk 5.000 situs judi online hingga pertengahan tahun 2023 ini.

Solusi Menkominfo Mengatasi Peredaran Konten Judi Online Tahun 2023

Melihat konten promosi judi online yang semakin merajalela, Menkominfo beserta jajarannya akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membasmi peredaran tontonan yang sangat merugikan tersebut.

BACA JUGA:Jangan Lewatkan! Saldo BLT Rp1.000.000 untuk KPM PIP 2023, Ini Cara Cek Penerima dan Syaratnya

Pihak ini salah satunya adalah provider telekomunikasi seluler untuk nantinya menindak setiap SMS atau Whatsapp yang terlacak sistem mengandung unsur judi online.

Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan aduan kepada Kominfo jika menemui kasus serupa.

"Kita juga meminta partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi dan pengaduan bila mana situs-situs yang mengandung unsur perjudian, akan langsung kita eksekusikan.

Komitmen ini tidak perlu diragukan, tinggal kita eksekusi," tegas Budi Arie Setiadi. *

Sumber: