Honda

KISAH SAHABAT NABI: Thalhah bin Ubaidillah, Teguh Berjuang di Jalan Allah hingga Akhir Hayatnya

KISAH SAHABAT NABI: Thalhah bin Ubaidillah, Teguh Berjuang di Jalan Allah hingga Akhir Hayatnya

Ilustrasi -https://suduthukum.com/-

JAKARTA, PALPRES.COM - Perjuangan Nabi Muhammad SAW atau Rasulullah mensyiarkan Islam didukung sepenuhnya para sahabatnya. 

Dukungan para sahabat Rasulullah, menunjukkan bukti kecintaan mereka kepada Allah SWT dan Rosul Nya. 

Salah satu sahabat Rasulullah adalah Thalhah bin Ubaidillah

Seperti dikutip alazharpeduli.or.id, Thalhah bin Ubaidillah kelahiran di pusat wilayah Hijaz di Arab Saudi. 

BACA JUGA:2 Bansos Cair Sekaligus di Tanggal Ini, Siap-siap Cek Saldo!

Pada saat baru masuk Islam, Thalhah dan Abu Bakar ditangkap kafir Quraisy. 

Keduanya ditangkap dan diikat dalam satu tambang. 

Bahkan, Thalhah juga disiksa ibu dan saudaranya sendiri. 

Tangannya diikat pada lehernya kemudian dia diarak mengelilingi Kota Mekah. 

BACA JUGA:Nyeri Kaki dan Kram, Cobain 5 Makanan Ini, Bisa Lancarkan Peredaran Darah di Kaki

Hal itu tidak mengubah ketetapan hatinya untuk tetap memeluk Islam, dan tetap beriman pada Allah SWT dan Rasulullah SAW. 

Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, Thalhah bin Ubaidillah juga turut serta. 

Ia pun turut barisan Rasulullah SAW memerangi kafir Quraisy. 

Dengan punya postur tubuh yang kuat dan kekar, ia selalu siap berhadapan dengan lawan-lawanya saat berperang, berjihad di jalan Allah SWT. 

BACA JUGA:Auto Tajir, Uang Kertas Bergambar Ini Jadi Incaran Kolektor

Thalhah adalah seorang pengusaha yang sukses. 

Hasil ia berdagang tersebut mampu mencukupi kebutuhan keluarganya dan orang-orang yang menjadi tanggungannya. 

Thalhah dikenal pribadi yang sangat suka berderma dan dengan hartanya itu ia berjihad. 

Infak yang diberikannya demi perjuangan Islam juga sudah cukup banyak, dan itu sangat membantu umat Islam. 

BACA JUGA:5 Daerah Paling Kaya di Indonesia Berdasarkan PDRB, Daerah Mana Saja?

Saat perang Tabuk berkecamuk, ketika umat Islam dalam masalah, Thalhah berada pada barisan terdepan membelanya.  

Pasca wafatnya Rasulullah SAW, dimulailah masa Khulafaur Rasyidin.

Thalhah memback up dari sisi pendanaan, berdakwah dan turut berjuang fi sabilillah atau di jalan Allah SWT. 

Akan tetapi saat Abu Bakar dan Umar wafat, kondisi kaum muslim sangat kacau akibat fitnah yang menyebar kemana-mana. 

BACA JUGA:Jurusan Kuliah Paling Diminati Lulusan SMK, Peluang Karir dan Tren Industri Masa Depan Menanti Kamu!

Hingga akhirnya Khalifah Utsman bin Affan menjadi korban fitnah dan mereka pun terbunuh. 

Setelah terbunuhnya Utsman, Ali bin Abi Thalib diangkat menjadi Khalifah. 

Kala itu orang-orang munafik tak berhenti menebar fitnah dan hasutan, mereka mengadu domba umat Islam, sehingga terjadilah peperangan yang dinamakan perang Jamal.

Dalam perang tersebut banyak korban berjatuhan. 

BACA JUGA:MotoGP Inggris 2023 Menarik untuk Disaksikan, Sirkuit Silverstone Bikin Marc Marquez Penasaran

Melihat hal itu, Khalifah Ali menangis dan menghentikan peperangan, meskipun saat itu dalam keadaan menang. 

Khalifah Ali meminta Thalhah dan Zubair melakukan perjanjian perdamaian. 

Ali mengingatkan Thalhah dan Zubair berbagai hal termasuk sabda-sabda Rasulullah tentang mereka bertiga. 

Thalhah dan Zubair menangis mendengarkan perkataan Ali, apalagi saat itu mereka melihat Ammar bin Yassir yang ikut bergabung dalam pasukan Ali bin Abi Thalib. 

BACA JUGA:Materi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ada 11 Pemain Abroad

Mereka jadi teringat akan sabda Rasulullah, “Aduhai Ibnu Sumayyah (Ammar bin Yasir), sesungguhnya ia akan terbunuh oleh kaum durhaka!” 

Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bin Awwam pun memutuskan untuk mundur dan menghentikan pertempuran. 

Mereka khawatir tergolong dalam kaum ‘pendurhaka’ tersebut. 

Kemudian Thalhah dan Zubair berbalik menemui pasukannya. 

BACA JUGA:Termewah di Jawa Timur, Mall Ini Sediakan Berbagai Kuliner Nusantara, Asia Hingga Eropa

Namun ternyata, ada orang-orang yang tidak puas dan marah dengan keputusan ini. 

Lalu mereka pun memanah dan menyerang keduanya hingga wafat. 

Setelah gugurnya Thalhah bin Ubaidillah, Ali pun menangis dan teringat sabda Rasulullah, “Thalhah dan Zubair bin Awwam adalah tetangga-tetanggaku di surga.” 

Semoga Allah meridhainya. (Kisah ini dikutip dalam buku “Kisah Edukatif 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga”, Luthfi Yansyah, 2019).

BACA JUGA:10 Lovebird Warna Memiliki Harga Fantastis dan Paling Dicari di Indonesia

Kisah sahabat Rasulullah, Thalhah bin Ubaidillah menjadi pelajaran tersendiri bagi umat Islam sekarang ini.

Betapa mulianya hati Thalhah bin Ubaidillah beserta sahabat nabi lainnya, yang selalu berjuang, tidak hanya harta, tapi juga nyawa demi tegaknya syariah Islam. 

Selain itu, ternyata sejak dulu, terutama pada zaman Khulafaur Rasyidin, banyak sekali fitnah dari kaum munafik, mengaku Islam tapi justru menghancurkan Islam. 

Fitnah yang ditebar ternyata dapat mengguncangkan keislaman seseorang, bahkan kepada Khulafaur Rasyidin pun mereka tidak mempercayainya. 

BACA JUGA:Posan Tobing Disomasi Balik Band Kotak, Ini Tanggapannya

Tidak hanya saat itu, di akhir zaman seperti sekarang ini juga banyak yang demikian. 

Semoga kita tetap dijalan Allah SWT hingga akhir hayat nanti dan terhindari dari fitnah. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: