Honda

SAH! PTKIS di Sumbagsel Mulai Terapkan Kurikulum Kampus Merdeka, Apa Itu MBKM?

SAH! PTKIS di Sumbagsel Mulai Terapkan Kurikulum Kampus Merdeka, Apa Itu MBKM?

SAH! PTKIS di Sumbagsel Mulai Terapkan Kampus Merdeka, Apa Itu MBKM?-Foto: Tim Humas UIN Raden Fatah for Palpres.com-Palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM – Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) di Sumbagsel menerapkan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM.

Penerapan kurikulum MBKM ini setelah dibukanya Workshop Kurikulum Merdeka Belajar Berbasis KKNI PTKIS yang dihadiri langssung Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam (Pendis) Kementerian Agama Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T.

Prof Ali Ramdhani tidak sendiri, namun terlihat Koordinator Kopertasi Wilayah VII yang juga Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M. Si.

Kemudian Wakil Koordinator dan Sekretaris Kopertais Wilayah VII Dr. Zainal Berlian, DBA., MM dan Prof. Dr. Abdullah Idi, M.Ed.

BACA JUGA:4 Jurusan Sains dan Teknologi Ini Terkenal Sulit, Tersedia di Kampus QS WUR 2024, Yakin Kuat Sampai Tamat?

Kegiatan ini merupakan implementasi dari kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Adapun peserta workshop dihadiri oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta yang tergabung didalam PTKIS Wilayah Kopertais VII Palembang.

Prof. Nyayu menyampaikan bahwa program MBKM memang menjadi salah satu unggulan pemerintah dalam mengatasi permasalahan, implementasi  MBKM di PTKIS sendiri merupakan wadah diskusi untuk meningkatkan kualitas PTKIS.

"Melalui program kampus merdeka ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya PTKIS. Dengan adanya program ini, PTKIS diberikan peluang untuk mampu berkembang pesat seiring dengan meningkatnya mutu pendidikan," harap Prof. Nyayu seperti press realase yang diterima palpres.com.

BACA JUGA:Jurusan Kuliah Teknik dengan Gaji Hingga 2 Digit, Tersedia di PTN Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2024

Sementara itu Prof. Muhammad Ali mengatakan bahwa kunci pengembangan PTKIS adalah kolaborasi, untuk mesukseskan MBKM perlu adanya kolaborasi dan kerja sama antar PTKIS.

“Setiap Perguruan tinggi memiliki problem implementasi yang berbeda-beda (kontekstualisasi dengan kondisi aktual dan kelembagaan). Oleh karena itu, kolaborasi dan kerja sama antar PTKIS menjadi penting untuk melaksanakan program MBKM," ujar Direktur Pendis Kemenag.

Prof. Dr. Muhammad Ali juga menegaskan bahwa kolaborasi adalah pondasi utama kemajuan PTKIS, maka dari itu perlunya membangun kerja sama tim dengan tekad yang kuat, memperluas jaringan, saling berkolaborasi dan menghasilkan inovasi-inovasi terbaik.

"Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) jangan menganggap sesama perguruan tinggi sebagai musuh, tapi saling bekerja sama, berkolaborasi dan tidak untuk bersaing," pungkas Prof. Muhammad Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: