Kisah At-Thabari, Cendekiawan Muslim Bapak Ahli Tafsir dan Sejarah Islam
Ilustrasi -surau.co-
BACA JUGA:Kisah Ummu Sulaim, Perempuan dengan Mahar Paling Mulia dan Mahal di Dunia
Dengan keadaan tersebut, Imam At-Thabari mempelajari dan mengembangkan pemikirannya di berbagai disiplin ilmu.
At-Thabari juga dikenal sangat cerdas sejak dia masih kecil.
Terbukti pada usianya yang baru 7 tahun, At-Thabari sudah mulai menghafal Al-Quran.
Ia juga sudah mulai membuat pencatatan berbagai hadist, dan ia diberi kepercayaam imam sholat meski usianya masih sangat muda alias masih usia sekolah dasar.
Ayahnya bernama Jarir Ibn Yazid juga seorang ulama.
Melalui ayahnya inilah ia mengenal ilmu pengetahuan secara ilmiah.
Pada awalnya beliau menggeluti sastra dalam Bahasa Arab.
Oleh karenanya, kebanyakan karyanya menggunakan ungkapan atau kata-kata yang sangat indah dan tulisannya memiliki keindahan unsur balaghahnya dan falsafahnya bagaikan air yang mengalir.
BACA JUGA:Status Tersalur ke Rekening, 2 Bansos Cair Mulai Minggu Ini, Cek Daftar Penerima Disini!
Kitab sejarah At-Thabari pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Persia pada 935 Maseh,i dan diterjemahkan juga kembali kedalam Bahasa Arab.
Ensiklopedi Islam pun mencatat bahwa kitabnya yang asli berjumlah 10 jilid, dan 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan ringkasan kitab beliau yang pernah diterbitkan di Leiden, Belanda.
Cendekiawan muslim seperti At-Thabari memberikan warna tersendiri dalam dunia Islam.
Berkat karunia ilmu pengetahuan yang diberikan Allah SWT, ia dan para cendekiawan muslim lainnya dapat “melahirkan” karya-karya yang bermanfaat tidak hanya bgai umat Islam, tapi juga bagi seluruh dunia. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: