Wajib Tau! Ini Mitos dan Fakta Seputar Menstrual Cup, Apa Saja Ya?

PALEMBANG, PALPRES.COM – Wajib tau! Ini mitos dan fakta seputar Menstrual Cup, apa saja ya?.

Sudah pernah mendengar tentang Menstrual Cup belum?

Mungkin bagi para wanita sudah tidak asing lagi dengan Menstrual Cup bukan.

Menstrual Cup menjadi salah satu pilihan saat datang bulan menghampiri.

BACA JUGA:Mitos dan Fakta Seputar Menstrual Cup, Perempuan Wajib Tahu!

Namun tak sedikit juga wanita lebih tidak memilih menggunakan ini.

Ada banyak sekali mitos-mitos mengenai menstrual cup yang membuat kebanyakan perempuan ragu dan bimbang untuk memakainya.

Padahal menstrual cup sangat ramah lingkungan karna dapat digunakan berulang kali, hal ini sangat berbeda dengan pembalut. 

Tapi tenang, kamu tidak perlu ragu dan bimbang lagi, karena disini akan dijelaskan bagaimana fakta dan mitos seputar menstrual cup. Simak penjelasannya dibawah ini! 

BACA JUGA:Jangan Asal Percaya! Ini 7 Mitos dan Fakta Menstruasi yang Perlu Wanita Ketahui

Mitos

1. Menstrual Cup dapat mengancam keperawanan

Mitos ini sangat sering didengar karena cara pemakaian menstrual cup ini melalui vagina sehingga dikatakan akan membuat yang memakainya tidak perawan lagi. 

Keperawanan disini adalah selaput dara. Perlu diketahui secara medis, selaput dara ini sejak lahir  memang sudah berlubang, karena jika tidak berlubang, darah menstruasi tidak akan bisa keluar. 

Ada banyak faktor dan alasan kenala selaput dara bisa robek atau membesar, hal itu dikarenakan olahraga berat, jatuh dari sepeda, cedera dan sejenisnya.

Jadi dapat disumpulkan yaa kalau menstrual cup dan keperawanan tidak ada hubungan satu sama lainnya.

BACA JUGA:10 Rekomendasi Makanan yang Bisa Melancarkan Haid, Nomor 7 Ga Nyangka Banget!

2. Menstrual Cup dapat menyebabkan mandul

Dianggap bahwa menstrual cup bisa menyebabkan aneka penyakit reproduksi bahkan hingga menyebabkan mandul karena membuat darah tidak bisa mengalir dan berbalik ke rahim.

Padahal otot-otot rahim mendorong darah menstruasi keluar secara aktif, sehingga tidak mungkin kembali lagi ke dalam rahim.

Darah yang tertahan terlalu lama memang mungkin menyebabkan infeksi, tapi itupun akan terjadi saat memakai pembalut atau tampon sekalipun, bukan disebabkan oleh penggunaan Menstrual Cup yang telah teruji.

BACA JUGA:Cewek-cewek Wajib Tau! Ini 7 Cara Atasi Nyeri Saat Haid, Nomor 2 Paling Efektif

3. Menyebabkan sulit buang air kecil

Sebagian seseorang masih menganggap menstrual cup ini akan mempersulit ketika ingin membuang air kecil karena disebabkan tertutup oleh cup.

Eits, padahal saluran untuk membuang air kecil dengan saliran darah menstruasi itu berbeda. Menstrual cup dipasangkan di saluran darah menstruasi (vagina).

 

Fakta

Setelah kamu tahu apa saja mitos-mitos seputar menstrual cup, saatnya untuk mengetahui dan memahami fakta sebenarnya dari menstrual cup. Berikut ini faktanya!

1. Tidak akan mengganggu kenyamanananmu

Meskipun melakukan aktivitas yang banyak gerak sekalipun, menstrual cup tidak akan menganggu kenyamananmu.

Karena jika dipasang dengan cara yang benar, menstrual cup tidak akan bergeser, ini sama saja seperti kamu tidak memakai apapun! 

 

2. Mencegah aroma darah haid

Keunggulan dari menggunakan menstrual cup ini adalah tidak akan tercium bau darah haid.

Hal tersebut dikarenakan darah haid ini tidak akan sampai keluar dari saluran vagina dan tersegel secara rapat dengan tepian cup.

 

3. Memiliki daya tampung yang lebih banyak

Pembalut dan tampon hanya bisa menampung sebanyak 0,5 ons darah haid, nah hal ini tentu berbeda dengan menstrual cup yang dapat menampung 2x lebih banyak darah haid.

Selain itu,  meskipun menampung lebih banyak darah, Kamu tidak akan merasa kurang nyaman seperti halnya saat memakai pembalut atau tampon yang sudah penuh. 

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui kan mengenai mitos dan fakta seputar menstrual cup.

Jadi, jangan ragu dan jangan bimbang untuk mencobanya yaa, karena dengan kamu memakai menstrual cup, kamu bukan cuma akan merasa lebih nyaman, akan tetapi turut membantu mengurangi tumpukan sampah pembalut yang butuh lebih dari 30 tahun untuk terurai berbahaya bagi lingkungan. *

Sumber: