Ibnu Batutah, Pengembara Muslim yang Menjelajahi 44 Negara di Dunia
Ilustrasi --www.islampos.com
Akhirnya ia berhasil menyusun menjadi sebuah buku perjalanan yang lengkap dari segala aspek, dengan tetap mempertahankan urutan waktu perjalanan, dan menghubungkan dari satu kisah dengan kisah lain.
Seluruh perjalanannya dituangkan dalam buku tersebut.
Seperti perjalanannya ke ke Mekah melalui jalur darat, menyusuri pantai Afrika Utara hingga tiba di Kairo.
Ibnu Batutah memilih jalur yang paling jarang ditempuh.
BACA JUGA:WOW! Ada Hidden Gem Tempat Nongkrong Surganya Durian di Palembang
Pengembaraan menuju Sungai Nil, dilanjutkan ke arah timur melalui jalur darat menuju dermaga Laut Merah di ‘Aydhad.
Tetapi, ketika mendekati kota tersebut, ia dipaksa untuk kembali dengan alasan pertikaian lokal.
Namun pada akhirnya ia kembali lagi dan menunaikan haji di Mekah.
Ibnu Batutah pernah juga menjelajahi Indonesia, seperti Pulau Sumatera.
BACA JUGA: 7 Cara Mengatasi Penyakit ISPA, Nomor 6 Bisa Bikin Kamu Lega
Ketika Ibnu Batutah datang ke Kerajaan Samudera Pasai, ia terkagum-kagum akan keindahan yang ada di kota tersebut.
Informasi mengenai Pulau Sumatera ini sangat penting bagi sejarawan untuk memahami perkembangan kerajaan itu.
Pada tahun 1369, di usia 65 tahun, Ibnu Batutah meninggal dunia, setelah 12 tahun menyelesaikan tulisannya, Rihlah.
Penjelajah dunia, punya mental yang kuat, karena ia pastinya akan menemui banyak tantangan, seperti ombak besar bila melewati lautan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: