Menutupi Kekurangan Sahabat merupakan Kelebihan Sesungguhnya, Ini Kata Buya Yahya
Buya Yahya-Al-Bahjah TV -
Itulah hati yang diinginkan Baginda Rasulullah SAW adalah hati yang bersih memandang orang lain dengan penuh kasih sayang.
Mungkin kita melihat satu orang yang melakukan kemaksiatan, kenistaan, dan kehinaan, maka yang ada di hatinya adalah merasakan kesedihan, bukan bertepuk tangan, dan bukan merendahkan orang itu.
Setelah dia merasakan kesedihan di dalam hatinya, maka dia berusaha bagaimana sahabat yang kekurangan tersebut menjadi pribadi yang sempurna.
Sehingga sahabat yang mempunyai kekurangan ini menghentikan kemaksiatan dan menghentikan kehinaannya.
BACA JUGA:Kisah Alqamah, Sahabat Rasulullah yang Durhaka Kepada Ibunya
Dengan berhentinya ia dari hal-hal terhina tersebut, maka akan terangkat menjadi mulia.
Inilah orang mulia yang sesungguhnya.
Dia tidak ingin melihat kekurangan orang manapun.
Ada kalanya sifat seseorang melihat orang lain selalu rendah darinya.
BACA JUGA:Bagaimana Berdoa Ketika Sedang Sujud? Begini Penjelasan Ustad Abdul Somad
Jika melihat orang lain mempunyai kesalahan, maka ini kesempatannya untuk merendahkan orang lain dan kesempatan baginya untuk menyombongkan diri sendiri.
Bahkan ia memunculkan sifat jahat dengan memberikan prasangka buruk kepada seseorang, sehingga merendahkan orang lain itu.
Inilah sebenarnya sifat yang harus kita hindari, sifat jahat pada orang lain.
Semestinya kita mempunyai sifat yang tidak merendahkan orang lain apalagi sahabat kita yang berbuat salah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: