Citraland
Honda

Makanan Tradisional Khas Jakarta Ini Populer Sejak Masa Kolonial, Namun Sekarang Sudah Jarang Ditemui

Makanan Tradisional Khas Jakarta Ini Populer Sejak Masa Kolonial, Namun Sekarang Sudah Jarang Ditemui

Ilustrasi -Mengenal Indonesia-

BACA JUGA:Kriuk Banget! Pisang Goreng Kipas Khas Pontianak Renyahnya Kebangetan

3. Minat Konsumen yang Berkurang

Tren makanan yang berkembang saat ini, cenderung lebih ke makanan internasional atau makanan modern yang lebih eksotis. 

Minat konsumen terhadap makanan tradisional, seperti kerak telor menjadi berkurang. 

Masyarakat lebih tertarik untuk mencoba makanan baru yang belum pernah mereka cicipi sebelumnya, sehingga membuat kerak telor kurang diminati.

BACA JUGA:Suzuki Karimun Wagon R 2023, City Car yang Nyaman untuk Keluarga

4. Keterbatasan Tempat Makan

Salah satu alasan lain mengapa kerak telor jarang dijumpai adalah keterbatasan tempat makan yang menyajikannya. 

Tak semua warung atau restoran menyediakan kerak telor sebagai menu utama, karena proses pembuatannya yang rumit dan membutuhkan peralatan khusus. 

Hal ini membuat kerak telor sulit ditemukan di berbagai tempat makan, terutama di perkotaan yang lebih dipengaruhi oleh tren makanan modern.

BACA JUGA:Simak! Begini Dapat Saldo OVO Gratis Rp1.000.000 dengan Cara Ini, Penasaran?

5. Perubahan Varian Makanan Tradisional

Makanan tradisional juga mengalami perubahan dan transformasi seiring dengan perkembangan zaman. 

Beberapa makanan tradisional mengalami inovasi dan variasi baru yang membuat minat konsumen beralih ke variasi tersebut.

Varian-varian baru makanan tradisional yang menarik perhatian konsumen bisa membuat kerak telor jarang dijumpai, karena minat masyarakat lebih tertuju pada variasi makanan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: