Tenggelamnya Desa Legendaris di Semarang, Konon Akibat Kemarahan Bocah Jelmaan Naga, Begini Ceritanya

Ilustrasi danau Rawa Pening yang terbentuk dari tenggelamnya Desa Malwapati di Semarang-Net-
BACA JUGA:Tersimpan Misteri, Penemuan Pedang Naga Puspa yang Tertancap Dalam Goa Peninggalan Jepang
Untuk mengarungi Rawa Pening, pengunjung hanya mengeluarkan biasa yang murah untuk waktu selama 40 menit.
Ada sejumlah legenda mengenai asal usul Rawa Pening, tapi semua itu merujuk kepada satu nama yakni Baru Klinting.
Sebelum berubah menjadi danau, konon Rawa Pening merupakan sebuah pemukiman yang bernama Desa Malwapati.
Dan menurut cerita, warga yang tinggal di desa itu terkenal cukup sombong.
BACA JUGA:Aturan Baru Kemensos, Masa Kepesertaan KPM Bansos PKH Hanya 5 Tahun, Bisa Diperpanjang? Cek Faktanya
Di suatu hari, datanglah seorang anak jelmaan naga bernama Baru Klinting yang meminta makan kepada warga ketika ada pesta rakyat.
Bukan memberi, warga malah mengusir anak tersebut lantaran jijik dengan bau tubuh Baru Klinting yang bersisik seperti naga.
Lantas, Baru Klinting yang merasa sakit hati kemudian pergi, di jalan dia bertemu seorang janda tua yang bersedia memberinya makan.
Baru Klinting akhinrya kembali ke pesta di Desa Malwapati dan menancapkan sebatang lidi ke tanah.
BACA JUGA:Bansos PKH Tahap 3 Rp2.400.000 Cair Hari Ini di ATM, yang Belum Dapat Cek Penerimanya di Link Ini
Sebatang lidi itu kemudian dicabut kembali dan menyemburlah air yang berhasil menenggelamkan Desa Malwapati.
Dari sanalah terbentuk sebuah danau yang memiliki air jernih, sehingga dinamakan Rawa Pening. *
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: